31 Des 2009

Gak Ngaji Gak Keren! (Versi SMP)

Diposting oleh Zana di Kamis, Desember 31, 2009 9 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Yup, gak ngaji gak keren! Kenapa bisa begitu? Simak ceritaku di bawah ini ya…

Sejak kecil, aku dididik dengan cara yang amat sangat baik oleh Ibu dan Bapak. Tak hanya pendidikan formal di sekolah negeri, tapi juga pendidikan agama. Aku didaftarkan di TPA yang jaraknya “cukup dekat” dari rumah. Ibu dan Bapak tak membedakan antara sekolah dengan TPA. Bolos TPA hukumnya sama dengan bolos sekolah: DILARANG! Hehe…

Aku ikut TPA hingga SMP kelas 1. Waktu SMP aku ogah masuk ekskul Rohis. Alasannya apa? Toh, aku udah ngaji di TPA. Ngapain ikut Rohis? Aku malah ikutan ekskul karate dan sukses membuat senpai dan teman2 yang lebih dulu gabung di karate bingung, “Hah?? Lo mau ikutan karate??” ^^’

Di pertengahan semester 1, akhirnya aku keluar dari TPA karena jadwal TPA yang pagi udah gak ada (kelas 1 SMP masuk siang). Ya sudah… Selama kurang lebih 2 tahun aku vakum ngaji. Hingga akhirnya aku bertemu dengan salah seorang sahabatku di TPA dulu. Namanya Rosena. Dia mengajakku untuk ngaji lagi di guru TPA kami, Kak Ika.

Dimulai lah episode baru dalam hidupku di kelas 3 SMP semester 2 (mendekati UAN). Aku dan Rosena kembali mengaji bersama Kak Ika. Walau cuma 2 orang, kami tetap semangat! Karena metode ngaji kami dibuat berbeda oleh Kak Ika. Jadi lebih “ABeGe” materinya. Beda banget sama jaman TPA dulu. Tapi seru! Hehe…

Lebih banyak diskusi dengan materi2 yang emang sesuai dengan usia kami yang sedang dalam pencarian jati diri (ceilah… :p ). Perdalam lagi ilmu tajwid yang udah lama gak kupelajari. Dan, yang paling mantep itu adalah targetan ibadah harian yang bakal dievaluasi tiap pekannya.

Tilawah Qur’an, shaum sunnah Senin-Kamis, Tahajud… Insya Allah itu masih bisa diusahakan (walau yang namanya bangun tengah malam itu susahnya minta ampun :D ). Yang bikin aku agak mengernyitkan dahi adalah shalat Dhuha 3 kali sepekan! Emangnya kenapa dengan shalat Dhuha?

Begini ceritanya.. Di SMPku itu jam istirahat pertamanya cuma 15 menit. Dan, sepanjang pengetahuanku, gak ada yang shalat Dhuha di sekolah saat jam istirahat. Lah, terus gimana klo aku mau wudhu? Awalnya ngerasa malu klo ngebayangin aku wudhu di WC perempuan dan orang-orang akan memandang dengan heran, “Ngapain lo?”. Udah gitu harus berjalan dengan sepatu tanpa kaus kaki plus wajah yang basah dari WC perempuan ke mushalla yang ada di ujung lorong yang lain (dari ujung ke ujung lah pokoknya). Duh, pastinya bakal maluuuuu banget… Hal itu pula yang membuatku urung untuk shalat Dhuha di sekolah. Akhirnya aku hanya shalat Dhuha 1 kali sepekan, yaitu tiap hari Minggu.

Kak Ika yang melihat targetan Dhuha-ku tak pernah tercapai, berkata dengan lembut,
“Emangnya kenapa harus malu? Kita kan gak berbuat dosa. Siapa tau klo Eka shalat Dhuha, nanti bakal ada temen2 Eka yang lain yang bakal ikutan shalat juga. Eka jadi dapet pahala 2 kali lipat deh… Kan ngajak orang menuju kebaikan…”

Mendengar ucapan Kak Ika, aku jadi semakin termotivasi. Yang penting dicoba! Ngapain malu dalam hal ibadah? Dengan mengumpulkan segenap keberanian aku menenteng mukena menuju WC cewek. Hal itu membuat beberapa temenku bertanya2. “Mau wudhu, Ka? Mau ngapain emangnya?” Dengan percaya diri, aku menjawab, “Mau shalat Dhuha!” Dan, teman-temanku pun hanya berkomentar, “Oooo….”

Kulangkahkan kaki menuju mushalla dengan penuh percaya diri. Gak sedikit emang mata yang memandang heran. Tapi, cuekin aja lah… Aku pun shalat Dhuha. Selesai shalat Dhuha, Pak Agus (guru Komputer sekaligus Pembina Rohis SMP) masuk ke mushalla. Beliau langsung bertanya, “Shalat Dhuha, Ka?” Kujawab, “Iya, Pak..” Pak Agus pun membalasnya dengan senyuman. Waduh, jadi malu… Maklum lah.. Guruku yang satu ini emang masih muda dan belum menikah :D Beliau juga yang dengan gigih ngawasin aku pas lagi "bandel2nya" :p

Perkataan Kak Ika pun terbukti. Alhamdulillah, beberapa sahabatku pun ikut untuk shalat Dhuha. Mushalla pun terlihat mulai ramai. Gak hanya kawan2 perempuan saja, tapi juga beberapa kawan laki2 pun ikut meramaikan mushalla di jam istirahat pertama.

Kenapa ngaji itu keren?
Karena dari sini kita bisa melakukan hal yang kecil dan mengubahnya menjadi hal yang besar! ^^

14 Des 2009

Karena Kita Harus Siap

Diposting oleh Zana di Senin, Desember 14, 2009 13 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Anda siap menjadi pemimpin?

Jika suatu saat ada yang bertanya pada kalian dengan pertanyaan di atas, apa jawaban kalian? Apakah dengan penuh keyakinan dan percaya diri kalian akan menjawab, “Insya Allah siap!”? Atau… Dengan sedikit atau bahkan sepenuhnya ragu kalian akan menjawab, “Saya tidak siap!”?
Ada banyak hal yang bisa kupelajari dari beberapa peristiwa beberapa hari ini. Salah satunya adalah kesiapan untuk menjadi pemimpin.

Emangnya siapa sih yang mau menjadi pemimpin? Amanahnya berat. Pertanggungjawabannya pun akan berat. Bukan hanya kepada anggota organisasi yang akan kita pimpin saja, tetapi juga kepada orang tua, keluarga, sahabat-sahabat yang sudah percaya dengan kemampuan kita, dan yang paling utama dan paling berat adalah kita harus mempertanggungjawabkan kepemimpinan kita kelak di hadapan Allah SWT.

Khalifah Umar bin Khattab pun sangat takut jika dalam kepemimpinannya ada seekor keledai yang mati karena kelaparan. Hei, itu hanya binatang, Kawan! Ya, dia memang hanya seekor binatang. Nasib binatang saja harus dipertanggungjawabkan. Apalagi nasib orang-orang yang beliau pimpin? Subhanallaah…

Sebegitu beratnya amanah untuk menjadi pemimpin, sampai-sampai gunung-gunung pun tak berani untuk memikulnya. Namun, kepada kita – manusia – Allah telah mempercayakan itu semua. Ya, Allah telah mempercayakan amanah langit itu untuk kita. Masihkah kalian tak percaya bahwa kalian sanggup memikulnya?

Bukan masalah ingin atau tidak, mampu atau tidak, dan siap atau tidak. Ini adalah masalah tanggung jawab. Tanggung jawab terhadap semua kepercayaan yang telah diberikan kepada kita.

Amanah bukanlah hal yang patut diminta. Tapi, ketika amanah itu sudah dipercayakan kepada kita, kita harus siap dan total. Tunjukkan bahwa kita mampu menjalankan amanah itu dengan baik. Jangan membuat orang-orang yang memberi kepercayaan itu kecewa.

Just do your best! Dan biarkan Allah, Rasul, dan orang-orang yang beriman yang menilai kinerja kita..

“Dan katakanlah, ‘Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS At-Taubah : 105)

Mengutip perkataan salah seorang saudariku, Kirana:

Bismillahirrahmanirrahiim.

Aku harus mempertanggungjawabkan keberadaan namaku yang berhari-hari ‘mejeng’ di spanduk yang tergantung di sekre square itu. Spanduk yang menyiratkan harapan akan pemimpin FUKI yang baru. Aku tidak bercita-cita menjadi seorang kaput, tapi aku hanya berharap Allah menunjukkan yang terbaik untuk melanjutkan kepemimpinan FUKI 2010. Semangat, teman-temanku!


Yup, seperti inilah semangat yang harus kita tunjukkan, Kawan! Semangat untuk mempersembahkan yang terbaik untuk Islam! Untuk dakwah di Fasilkom UI yang lebih baik.

Semoga dari tangan-tangan kita, Islam itu akan bangkit. Setidaknya melalui tangan-tangan ini, kebangkitan itu mulai tercipta…

Inilah dunia kita! Jalan cinta para pejuang! ^^

3 Nov 2009

Surat Darinya...

Diposting oleh Zana di Selasa, November 03, 2009 2 komentar

Assalamu'alaikum Wr Wb

Hari ini terbentuk dari masa lalu
Masa depan terbentuk dari hari ini
Benar bukan?

Tiga kata tlah mengubah dekade kedua dalam hidupku
Tiga kata tlah mengantar pada salah satu hal yg kucari
Tiga kata tlah membuka jalan baru

Menyesal? Never

Tak kenal, tapi tahu. Itulah masa SD kita..
Menyesal di awal, tp smg happy ending d akhir. Itulah masa SMP..
Perjuangan dengan 'sedikit' bumbu2 intrik. Itulah masa SMA.

Benci? Tak akan

Aneh sering terpikir..
Tak sedikit sepertinya salah kata dan ucapku padamu
Tak sedikit harusnya sakit hatimu
Tapi kamu tetap duduk di sampingku
dengan wajah dudul tersenyum, seakan menungguku bicara

Anti kasysyams..
Itulah yang kurasakan.
Matahari yang kuat dan tegar. Menjulang tinggi di langit.
Aku tegar? salah.
Kamu lah yang demikian..

Tapi terkadang sinar kuatmu bisa ditutupi kelembutan awan.
Itulah kamu yang mudah tersentuh

Layaknya matahari menyinari bumi,
Kehadiranmu begitu diharapkan
Pesonamu membuat silau
Dan orang akan tersenyum menyambut hangatmu..

Matahari mencintai langit yang biru.
Tempatmu lah di atas sana.
Tak perlu ragu..
Tak perlu takut..
Tak akan sendiri..
Aku lah bayang. Akan selalu mengikutimu. Melihatmu..
Tak perlu menunduk ke bawah untuk mencari.
Karena aku ada dimana matahari bersinar
Panggillah dan aku kan kembali

Anti kasysyams..


Tiga kata itulah yang menyadarkanku..
Perpisahan ini bukanlah perpisahan
Karena hati2 kita tlah disatukan oleh-Nya
Karena tujuan perjuangan kita sama
Karena langit ini masih terbentang di seluruh belahan bumi

Terima kasih tlah membimbing slama ini..
Mohon maaf atas segala khilaf

Semoga usianya berkah.
Semoga dapat menjadi orang yang berguna dan menyenangkan untuk orang lain..
Semoga trus istiqomah utk menjadi pejuang di jalan-Nya
Semoga sukses dunia akherat

Semoga kita tak menyia2kan kesempatan yang datang hari ini.
Semoga kita tak menyepelekan persiapan hari ini.

Tiga kata itu tlah membuktikannya..
Sederhana dan simple. Tp tak kan terlupa..
"Berapa nilai Matematikanya?"

Wallahua'lam...


Sukses membuatku menangis di Lab Fasikom. Jazakillah, ya Ta... Udah nemenin aku di kala aku senang, susah, sedih, khilaf, dan kondisi2 yang aneh bin ajaib lainnya...
Love u coz Allah...

30 Okt 2009

Hadiah Kecil Dariku

Diposting oleh Zana di Jumat, Oktober 30, 2009 8 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Tak banyak yang bisa kuceritakan tentangnya di sini. Terlalu banyak kata2 yang akan keluar ketika aku harus bicara tentang sosok yang begitu kukagumi.

Seorang anak yatim yang begitu gigih bekerja untuk terus bersekolah. Walau mungkin Ibunya sendiri tak pernah menyuruhnya untuk tetap bersekolah sepeninggal sang Ayah. Menggembala kambing, mencari kayu bakar di hutan, menjadi kenek angkutan kota…

Berbekal kantung plastik untuk membawa buku pelajarannya, ia pergi dengan semangat menuju ke sekolah. Ia anak yang pandai. Terpandai di sekolahnya. Namun, hal itu tak membuatnya aman dari kejaran guru2 karena ia tak pernah memakai seragam ataupun sepatu saat di sekolah.

Ia berusaha tegar. Meskipun seringkali ia iri melihat teman2nya mendapatkan baju baru saat hari raya Idul Fitri tiba. Kepolosan kecil mendorongnya untuk mendatangi makam sang Ayah, “Pak, belikan aku baju baru…”

Waktu terus berjalan hingga ia bertemu dengan seseorang yang memang Allah takdirkan untuknya. Ketika ia menghadap Ayah sang Gadis dengan memakai baju pinjaman dari seorang sahabat, masih terbesit sebuah keraguan, “Apakah aku akan diterima?” Allah tahu kesungguhan dan niat tulusnya. Ia pun dapat bersanding dengan Gadis itu.

Kegigihannya untuk terus bersekolah masih terus berlanjut dan akhirnya membawanya ke pekerjaan yang begitu mulia, menjadi seorang Dosen. Ia menjadi satu2nya yang tidak menjadi pedagang di keluarga besarnya. “Dia itu orang hebat,” itulah yang sering diucapkan oleh kakak2 dan adiknya.

Mahasiswanya sering berkata bahwa ia orang yang galak. Namun, seringkali terlihat pancaran rasa hormat dan aura kedekatan yang begitu hangat terpancar ketika mereka berbincang2 dengannya. Tak satu pun mahasiswanya sakit hati ketika mendapat teguran darinya. Yang ada, mahasiswa itu malah menjadi mahasiswa yang paling dekat dengannya. Selalu bersilaturrahim ke rumahnya walau sebenarnya telah lulus lebih dari 6 tahun yang lalu.

Tak jarang pula mahasiswanya itu membawa sang pacar ke rumah hanya untuk memperkenalkan dan meminta pendapat sang dosen tentang pacarnya itu, apakah sudah pantas untuk maju ke jenjang pernikahan atau tidak (tentunya yang satu ini tanpa sepengetahuan sang pacar ^^)

Dengan bangga kukatakan bahwa aku adalah anak sang penggembala kambing itu. Aku adalah anak pencari kayu bakar itu. Aku adalah anak kenek angkutan itu…

Selalu terngiang di kepalaku tentang pesan2nya dulu. Pesan yang ditujukan untuk anaknya yang “ndableg” ini.

Bapak memang orang yang keras, namun Bapak adalah orang yang paling lembut hatinya ketika berhadapan dengan orang2 yang dicintainya.

Aku yakin orang2 di sekeliling Bapak sangat menyayangi beliau. Begitu pun kalian jika sudah mengenal beliau. Percaya lah…

Senyum tulus itu pun masih terus terbayang dengan jelas. Senyuman yang hadir walau ruh itu sudah tidak menyatu lagi dengan raga beliau.

Semoga Allah membalas semua kebaikan Bapak dengan jannah-Nya. Dan semoga kita dapat berkumpul kembali di sana ya, Pak.. Aamiin..

Rabbighfirlii waliwaalidayya warhamhuma kamaa rabbayaanii shaghiraa…

16 Okt 2009

Donor Darah Pertamax

Diposting oleh Zana di Jumat, Oktober 16, 2009 8 komentar

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Tanggal 14 Oktober 2009 akan menjadi bagian hari bersejarah dalam hidupku. Yup, itu adalah tanggal aku pertama kali mendonorkan darahku.

Bermula dari pengumuman Pengmas BEM Fasilkom lewat SCeLE Fasilkom. Mereka mau ngadain Blood for Charity, acara tahunan Pengmas buat ajang beramal lewat darah kita yang bekerja sama dengan PMI. Tanpa ba-bi-bu lagi aku langsung daftar. Menuliskan nama, golongan darah, dan NPM di thread. Di situ aku tulis dengan bangga bahwa golongan darahku B. Walau begitu, di akhir postingan kutulis juga klo aku gak yakin lolos tes kelayakan :p

Apa yang membuatku merasa gak layak?

1. Berat badan kurang dari 45 kg
Biasanya berat badanku itu sekitar 43 kg. Itu juga lagi puncak2nya nafsu makan. Belom pernah melewati angka itu. Hehe…

2. Darah rendah
Nah, ini dia yang paling mengkhawatirkan. Soalnya tekanan darahku itu cukup unik. Normal sistolnya di bawah 100, yah, sekitar 96. Waktu check up jaman Maba dulu, aku dibilang kena hipotensi parah dan ditanya apakah sering pingsan atau gak (tapi, Alhamdulillah gak suka pingsan kok ^^)

Dua hal di atas udah cukup membuatku “nyadar diri”. Hehe…

Oke, cerita berlanjut hingga akhirnya aku mendaftarkan namaku ke panitia. Nibel ngasih aku kertas warna kuning yang isinya tentang biodata dan riwayat penyakit. Ternyata prestasi kita ditanya juga ya.. Jadi malu karena kosong. Haha…

Tes pertama : Check berat badan dan tekanan darah

Mas PMI 1 : Berat badannya berapa Mba?

Argh.. tidak…!! Langsung ditanya dengan pertanyaan yang menohok…
Aku : Mm.. Berapa ya, Mas? Bentar ya.. Saya nimbang dulu.

Saking nervousnya dan takut berat badanku kurang dari 45 kg, aku naik ke timbangan sambil gemblok tas. Baru nyadar pas Kak Agung negur.
Kak Agung : Ka, tasnya dilepas dulu tuh..

Aih, malunya.. Keliatan nervous banget pastinya.. :p

Subhanallah!! Takjub aku ngeliat jarum di timbangan yang menunjuk ke angka 45! Alhamdulillah.. Lolos!! ^^

Aku : 45 kg, Mas! (dengan PD sekali)

Mas PMI 1 : Ok, 45. Sekarang ceek tensi ya, Mba. Maaf, tangan kanannya...

Argh... Tidak...!! Tensiku!! Pas lagi tensi, jantungku deg2an cukup parah. Ya Rabb, aku bener2 takut klo tensiku rendah..

Subhanallah!! Lagi2 aku takjub ketika melihat mas PMI 1 menulis di kertas bahwa sistol-ku 120 (diastolnya lupa. Hehe...) Subhanallah!! Allahuakbar!! Mungkin aku terkesan lebay. Tapi beneran deh.. Hasil pemeriksaan pertama ini bener2 di luar dugaan. Terima kasih Ya Rabb.. ^^

Tes kedua : Cek golongan darah dan Hb

Harusnya Kak Agung duluan yang tes. Tapi dengan teganya dia mempersilakan aku untuk cek terlebih dahulu T_T
Mas PMI 2 : Golongan darahnya apa Mba?

Aku : B, Mas! (jawab dengan PD)

Mas PMI 2 : Jarinya Mba..

Duh, itu jarumnya serem amat..
Kak Agung : Sakit lho, Ka.

Aku : Ah, gak kok. Biasa aja.. (berusaha meyakinkan diri :p )

Mas PMI 2 : Gak kok. Gak sakit (sambil tersenyum ramah)

Kak Agung : Sakit lho, Ka..

Beneran dah nih Kakak.. Demennya nakut2in mulu…
Sambil menoleh ke samping agar tidak melihat langsung kejadian penusukan itu, aku bisa merasakan jariku seperti digigit semut gede :p Darahku langsung dicek pke cairan Kupper Sulfat (klo gak salah) sama cairan untuk nguji golongan darah.

Mas PMI 2 : Mba, golongan darah Mba apaan tadi?

Aku : B, Mas.

Mas PMI 2 : Golongan darah Mba itu AB, lho…

Aku : Hah? (melongo beneran) AB? Kok bisa? Dulu saya udah pernah tes kok. Hasilnya B..

Dimulailah perdebatan kecil dengan aku sebagai pihak pro B dan Mas PMI 2 itu kontra B. Tapi aku percaya Mas PMI 2 itu gak mungkin boong. “Saya percaya kok Mas…” walau sebenarnya hati masih belum terlalu rela ^^’

Alhamdulillah.. Kadar Hb normal dan bisa langsung donor darah. Jantungku langsung berdegup dengan kencang lagi. Bismillaah.. Ya Allah, kuatkan aku..

Jarum untuk nyedot darah (namanya apaan ya?) langsung disuntikkan ke lengan kiriku yang sudah pasrah. Tapi, gara2 tanganku gak sengaja ketarik (nahan sakit sampe tangannya gak bisa diem. Hehe…) akhirnya darahku gak keluar. Dan akhirnya jarum itu harus dilepas (sama sakitnya kayak pas dimasukkin) untuk kembali disuntikkan T_T Nasib dah…

Darah itu pun akhirnya mengalir dengan lancar walau jumlahnya sedikit2 (kata Mba PMI-nya, pembuluh darahku kecil). Begitulah, biar gak bosen nungguin sedot darahnya selesai (serem amat ya nyebutnya :p ), aku diajak ngobrol sama Mba PMI. Aku sekalian nanya2 tentang penyakit2 yang berkaitan dengan darah. Salah satunya tentang Myelodisplastic Syndrom ^^

Selesai donor darah, aku dapet susu coklat anget sama mie instan cup langsung seduh (dilarang nyebut merk :p ). Abis donor darah, aku langsung mentoring sama mentee2 PMBku tercinta, kelompok Ekiga. Ternyata membawa mie instan cup langsung seduh adalah keputusan yang salah. Sempet rebutan mie itu sama menteeku yang lagi kelaparan. Haha… Dasar mentor yang aneh (malah ngatain diri sendiri :p )

10 Okt 2009

Persiapan Ulang Tahun...

Diposting oleh Zana di Sabtu, Oktober 10, 2009 2 komentar

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Persiapan ulang tahun? Emangnya siapa yang ulang tahun?
Yang jelas bukan aku. Eh, gak juga ding.. Bentar lagi aku juga milad (apaan sih? :p )
Hmm.. Insya Allah bulan November nanti, tepatnya tanggal 17 November, Ibu dan (alm.) Bapak milad...

Aku mau bikin hadiah yang istimewa, yang beda dari tahun2 sebelumnya. Karena kondisi keluarga kami sekarang pun berbeda. Tahun2 sebelumnya biasanya aku sama Iqbal patungan buat beli kado. Aku beli kado untuk Ibu, Iqbal beli kado untuk Bapak.

Nah, untuk tahun ini rencananya aku mau membuat tulisan tentang mereka di blog ini. Dimulai tentang Bapak dulu, habis itu baru tentang Ibu. Mungkin beliau juga gak bisa baca tulisan di blog ini. Tapi cukuplah Allah Yang menjadi Saksi atas semua rasa cintaku untuk beliau. Semoga tetap dapat tersampaikan ^^

Mau tau gimana kejutanku untuk beliau berdua saat milad tahun lalu? Temen2 bisa klik di sini...

~Doakan semoga tulisan itu bisa selesai tepat waktu ya...

25 Sep 2009

Dikira Hamil

Diposting oleh Zana di Jumat, September 25, 2009 7 komentar

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Sebelumnya mau ngucapin “Taqabbalallahu minnaa wa minkum, kullu ‘aamin wa antum bi khair. Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir batin ya… Insya Allah kalian juga kumaafin kok..” ^^

Gambar di sebelah ini gambar bikinan Mas Oske lho.. Dia jago banget gambar (anak desain grafis ITB '03. Sekalian saya promosiin nih, Mas.. ^^ )

Alhamdulillah di libur lebaran tahun ini aku masih bisa mudik ke Cilacap (kampung Ibu) dan Bumiayu (kampung Bapak). Jelas sekali terasa perbedaannya. Dulu, kami masih bisa mudik dengan menggunakan mobil dan Bapak yang nyupir. Sekarang, kami ikut mobil Bulik dan keluarganya. Tapi, gak papa.. Bukan kah Allah telah mengaruniakan kita persaudaraan? Rame2 itu lebih enak! (ngutip kata2nya siapa ya… Hehe…)

Di Cilacap, kerjaanku adalah membuat Om-ku menjadi Om yang berbakti kepada keponakan (kebalik gak sih, nih?). Hehe… Malem2 minta dimasakin nasi goreng, minta ditraktir, minta jalan2 ke Teluk Penyu, dll. Maklum lah… Om-ku yang satu ini emang masih muda :p

“Bersyukurlah, Om. Kan jarang2 Eka di Cilacap. Nah, sekarang Eka kasih Om kesempatan untuk berbakti sama ponakan. Haha…”

Dengan cepat Om akan langsung menjawab dengan, “Dasar keponakan yang durhaka,” sambil berlagak kayak Ibunya Malin Kundang. Hehe… Tapi walau begitu, Om masih aja tetep nurut. Jadilah keponakannya ini semakin durhaka :p

Yah, walau ngerepotin Om terus, aku juga bantuin Om jaga anaknya yang masih bayi kok. Jadi inget, aku dorong2 kereta bayi sambil muterin rumah Mbah Uti beberapa kali. Klo kereta bayinya berhenti sebentar aja, Dika (anaknya Om) langsung nangis. Ya sudah… Sebagai sepupu yang baik, akhirnya aku bertawaf keliling rumah Mbah sampai Dika tidur ^^’

Di Bumiayu, nah, ini juga seru nih… Karena sumur di rumah Mbah kering, akhirnya tiap pagi dan sore harus menyambangi rumah tetangga dan saudara2 di sana yang sumurnya gak kering. Bahkan kadang2 juga mandinya di pemandian umum (pemandian air panas gitu.. Bisa sekalian menikmati pemandangan gunung dan hutan cemara di kaki bukit ^^ ) Untuk nyuci pun harus ngungsi ke kali. Hehe… Tapi air kali di sana bening lho.. Jangan samakan dengan kali Ciliwung di depan rumah :p

Aku juga ziarah ke makam Bapak 2 kali.

Allahumaghfirlahu war hamhu wa’afihi wa’ fu ‘anhu… Semoga Allah mengumpulkan kita kembali di jannah-Nya kelak. Aamiin!!

Heran deh, kenapa keluarganya Bapak berulang kali nyuruh aku pacaran, ya? Aku sampe bingung mau ngejelasin gimana lagi klo aku emang gak mau punya pacar (mau sih.. tapi entar aja klo udah nikah. Hehe…). Kata beliau2, “Usia kayak kamu itu harusnya udah punya pacar…”

Gak usah khawatir, jodoh kita gak bakal lari kok. Klo kata Allah di QS An-Nur ayat 26,
… Dan wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita yang baik.”
Sekarang mah yang penting perbaiki diri dulu.. Biar bisa dapet yang baik juga ^^

Ngomong2 soal nikah, ada sedikit “tragedi Plurk” yang pengen aku ceritain juga :p

Karena puasaku di Ramadhan tahun ini full (alhamdulillah), aku nulis status “Alhamdulillah… Puasanya poll…” Terus Kak Ilman sama Ridho bingung, “Kok bisa?”. Tiba2 ada komen menakjubkan dari Kak Agung,
“Eka udah nikah ya? *kayanya saya mikirnya kejauhan..”
Waduh, kok sampe ditanya udah nikah segala?? Terus mikir bentar…
"Jangan2 Kak Agung ngira saya lagi hamil ya??"
Dan, sesuai dugaan.. Kak Agung jawab, “Iya.”

Waduh… Kok bisa gitu ya??

1 Sep 2009

Mmmm....

Diposting oleh Zana di Selasa, September 01, 2009 0 komentar
Bersama kita memulai langkah kecil itu
Terkadang tersandung, bahkan terjatuh
Walau aku harus tertatih untuk mengimbangi kalian yang mulai bisa berlari
Aku terima dan aku lakoni
Karena kuyakin, Allah bersama kita

~Rindu kalian saudara-saudariku...

28 Jul 2009

Tilawah Everyday

Diposting oleh Zana di Selasa, Juli 28, 2009 6 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Hari Minggu kemarin (26 Juli 2009), salah seorang kawan kita dari Fasilkom UI pergi ke tanah rencong. Yup, Asfaari Raasyidah akan mewakili UI untuk mengikuti lomba MHQ (Musabaqah Hifdzil Qur'an) cabang 2 juz. Iid bakal dites untuk melanjutkan ayat2 yang dibacakan oleh dewan juri secara acak dari juz 2 hingga juz 3. Subhanallah ya..

Jadi inget waktu aku lagi tes hafalan. Dan ternyata… Jeng jeng jeng… Yang ngetes aku itu adalah kakak kelasku di 28. Hoho.. Betapa kaget dan nervousnya aku. Dites sama hafizhah-nya langsung.

Aku kebagian giliran ketiga. Sambil muraja’ah (ngulang2 hafalan) aku ngintip temen2ku yang dapet giliran pertama dan kedua. Makin keringat dinginlah aku.. >_<

Tibalah giliran… Aku langsung mendekat ke kakak itu. Sambil berbisik, “Jangan susah2 ya, Kak!” (emang dasar anak bandel :p)

Alhamdulillah… Lumayan lancar. Walau ada dua pertanyaan yang gak bisa dijawab ^^;

Ada kata2 kakak itu yang kuingat. Kurang lebih kata2nya seperti ini.

“Hafalan kita akan membantu kita untuk menaiki tangga menuju syurga. Semakin banyak hafalan kita, akan semakin tinggi pula tangga yang dapat kita pijak. Kan rasanya gimanaaa gituu klo kita tertahan di tangga terbawah karena terhalang oleh hafalan kita yang sedikit.”

Bak disulut api (tapi bukan marah2 lho ya.. ^^), aku langsung kembali bersemangat untuk menambah hafalanku yang emang masih dikiiiiiiiiiittttt banget klo dibandingin sama Iid apalagi sang kakak itu.

Yuukkk.. Kita sama2 mendekatkan diri sama Surat Cinta dari Allah. Tilawah setiap hari.. Walau hanya sampai 1 ‘ain atau satu halaman atau bahkan lebih dari itu. Sedikit demi sedikit kita tambah hafalan kita. Semoga ayat2 yang kita baca dan hafalkan bisa menjadi saksi di akhirat kelak dan bisa membawa kita untuk menapak ke tangga syurga yang tertinggi. Aamiin!!

“Sebaik-baik manusia adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (Al hadits)

10 Jul 2009

Kerusuhan di Resepsi Pernikahan

Diposting oleh Zana di Jumat, Juli 10, 2009 16 komentar

Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Alhamdulillah.. Minggu tanggal 5 Juli 2009 (tanggal yang di foto salah ^^ )kemarin sahabat kami, Isriyanti melangsungkan akad nikah dengan sang Pangeran yang telah menjemputnya, Luqman Hakim ^^

Sebagai kawan yang baik, anak2 eks 3-1 berencana untuk hadir di resepsinya. Setelah perdebatan yang cukup lama di note facebook-nya Odit, akhirnya kami memutuskan untuk membeli hadiah bed cover untuk pasangan pengantin yang sedang berbahagia itu. Sebelumnya, bahkan ada yang mengusulkan,

“Beli magic jar aja. Biar cinta mereka selalu hangat.”
“Ato, qt beli bantal cinta aja.”
Dan segala bentuk ide2 “unik” lainnya ^^; Kami pun membuat kesepakatan untuk berkumpul di halte seberang SMA 38 dan berangkat bersama2 menuju lokasi resepsinya Iis jam 12.30. Karena banyak hal yang tidak terduga (^^;) akhirnya aku telat deh… Aku berangkat bareng sama Dita jam 13.00. Macet pula.. Lengkaplah sudah keterlambatanku… Odit sama Risti miscall-in hp lebih dari 10 kali. Mau gak mau mereka harus tetep nunggu karena yang bawa kadonya itu aku sama Dita. Aku hanya bisa bilang, “Maaf ya… Macet banget ni… Sabar ya, Dit…”

Setelah sampai di lokasi, mereka langsung menyambut dengan teriakan, “Itu dia! Akhirnya mereka dateng!!!!” Padahal aku udah membayangkan bakal dapet omelan dari mereka yang sudah menunggu selama hampir 2 jam (aku nyampe sana jam 14.45).

Berpeluk2an, salam2an, yaaaahhhh… Kayak reunian gitu deh. Hehe… Terus ada yang nyeletuk, “Tau gak? Afra tadinya mau ngomelin lu berdua tau! Tapi kayaknya gak jadi. Gak berani sama Dita kayaknya. Hehe…” (Afra, maaf banget ya!)

Gerombolan eks 3-1 pun berangkat menuju lokasi. Seperti biasa, di mana pun, kapan pun, sepertinya kami memang selalu membuat kerusuhan. Mulai dari meja penerimaan tamu. Kami main dorong2an untuk ngisi buku tamu. Mau salaman sama pengantin aja pke acara gambreng dulu (lebay). Hehe..

Terharu… Iis menyebutkan nama kami satu per satu dan memperkenalkan kami ke suaminya, “Mereka temen2 SMPku dulu..”.

Kehebohan gak berhenti sampai situ. Setelah salaman, seharusnya kami menuju tempat prasmanan. Pagar ayu sudah bersiap menyambut kedatangan kami dengan senyuman dan piring kosong lengkap dengan sendok, garpu, dan tissue. Dan apa yang kami lakukan? Kami langsung belok arah menuju kursi untuk tamu undangan karena kami sama2 malu untuk memulai makan.

Kami pun tak bisa duduk dengan tenang. Kami asyik sendiri dengan candaan2 kami. Maklum lah… hampir 4 tahun gak ketemu. Kami ber-ngocol2 ria.. Foto2 sendiri… Bahkan fotografer pernikahannya Iis pun kami mintai tolong untuk memotret kami semua. Astaghfirullah… Maafkan kami ya, Iis… ^^;

Setelah bercanda, kami menyadari klo perut kami mulai keroncongan. Tapi, gak ada satu orang pun yang berani untuk ke tempat prasmanan. Tiba2 ada suara yang timbul dari kursi belakang,
“Ah, pada cemen lo semua! Ok, gw duluan deh yang ke sana.”
Dengan gagahnya Cacu menuju tempat prasmanan. Jepret! Kejadian itu langsung aku foto. Terima kasih kepada Saudara Cacu yang berani memulai, akhirnya kami pun mengikuti jejaknya menuju tempat prasmanan. Hehe…

Selama makan, kami cukup bisa tenang. Makanan habis, kami kembali heboh sendiri. Mas-mas fotografernya berkali2 melihat ke arah kami dan memfoto plus merekam aksi kami di sana. Suami Iis juga kulihat berulang kali memperhatikan kursi kami dengan wajah heran ^^;

Begitulah kami… Dengan segala kehebohan dan kenarsisan kami, kami berusaha untuk membahagiakan Iis (halah, lebay!).

Barakallah untuk Iis dan suami.. Semoga dapat membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
Banyak anak banyak rezeki, Is (pesan dari Saudari Risti) ^^;

16 Jun 2009

Surat untuk Presiden

Diposting oleh Zana di Selasa, Juni 16, 2009 12 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Bulan depan Pilpres… Tapi kok aku belum nemuin capres yang sesuai dengan kriteriaku ya… Udah berusaha nyari2 info tentang ketiga pasangan capres-cawapres lewat liputan2 di TV, bahkan sampe nonton debat. Yah, walaupun banyak gak ngertinya. Hehe… Maklum lah.. Emang kurang mudeng sama masalah politik ^^

Masalahnya sekarang adalah…. Siapa yang bakal kupilih di tanggal 8 Juli 2009 nanti ya??

Sebelum itu, aku mau men-share sama temen2 tentang surat yang ditulis oleh Abdurrahman Faiz untuk Ibu Megawati ketika beliau masih menjabat sebagai Presiden RI. Ketika menulis surat itu Faiz masih duduk di bangku kelas 2 SD. Berikut adalah isi suratnya….

Kepada Yang Terhormat

Presiden Republik Indonesia

Megawati

Di istana

Assalamu’alaikum.

Ibu Mega, apa kabar? Aku harap Ibu baik2 seperti aku saat ini. Ibu, di kelas badanku paling tinggi. Cita2ku juga tinggi. Aku mau jadi presiden. Tapi baik. Presiden yang pintar, bisa buat computer sendiri. Yang tegas sekali. Bisa bicara 10 bahasa. Presiden yang dicintai orang-orang. Kalau meninggal masuk surga.

Ibu sayang, Bunda pernah cerita tentang Umar sahabat Nabi Muhammad. Dia itu pemimpin. Umar suka jalan2 ke tempat yang banyak orang miskinnya. Tapi orang2 tidak tahu kalau itu Umar. Soalnya Umar menyamar. Umar juga tidak bawa pengawal. Umar jadi tahu kalau ada orang yang kesusahan di negerinya. Dia bisa cepat menolong.

Kalau jadi presiden aku juga mau seperti Umar. Tapi masih lama sekali. Harus sudah tua dan kalau dipilih orang. Jadi aku mengirim surat ini. Mau mengajak Ibu menyamar. Malam2 kita bisa pergi ke tempat yang banyak orang miskinnya. Pakai baju robek dan jelek. Muka dibuat kotor. Kita dengar kesusahan rakyat. Terus kita tolong.

Tapi Ibu jangan bawa pengawal. Jangan bilang2. Kita tidak usah pergi jauh2. Di dekat rumahku juga banyak anak jalanan. Mereka mengamen mengemis. Tidak ada bapak ibunya. Terus banyak orang jahat minta duit dari anak2 kecil. Kasihan.

Ibu Presiden, kalau mau, Ibu balas surat aku ya. Jangan ketahuan pengawal nanti Ibu tidak boleh pergi. Aku yang jaga supaya Ibu tidak diganggu orang. Ibu jangan takut. Presiden kan punya baju yang tidak mempan peluru. Ada kan seperti di film? Pakai saja. Ibu juga bisa kurus kalau jalan kaki terus. Tapi tidak apa. Sehat. Jadi Ibu bisa kenal orang2 miskin di Negara Indonesia. Bisa tahu sendiri tidak usah tunggu laporan karena sering ada korupsi.

Sudah dulu ya. Ibu jangan marah ya. Kalau tidak senang aku jangan dipenjara ya. Terimakasih.

Dari Abdurrahman Faiz

Aku menulis surat Faiz bukan untuk mengampanyekan salah satu capres lho ya… Hanya sebagai pengingat aja. Betapa sosok Umar memang begitu ideal untuk dijadikan contoh bagi para calon pemimpin negeri ini.

Jangan sepelekan masalah politik. Karena dari politik inilah kemudian lahir berbagai macam kebijakan ekonomi, social, dan segala aspek penting di negeri ini.

Mumpung belum terlambat, aku mau mempelajari lebih dalam lagi mengenai ketiga pasangan capres-cawapres itu. Karena aku gak mau asal pilih. Klo kata iklan di TV sih… “5 menit Anda menentukan nasib bangsa ini 5 tahun ke depan.”

Allah, berikan petunjuk kepada bangsa ini untuk dapat memilih pemimpin yang Engkau ridhai agar bangsa ini senantiasa berada dalam limpahan rahmat dan lindungan-Mu. Aamiin…

25 Mei 2009

Mendeteksi Penyakit Lewat Telapak Tangan

Diposting oleh Zana di Senin, Mei 25, 2009 9 komentar

Bismillaahirrahmaannirrahiim...

Ikutan Tafakur Alam 28 emang bener2 bawa manfaat ^^

Bisa kenalan ma adek2 kelas X.. Bisa kumpul bareng alumni 28 yang lain juga. Alumni akhwat kurang lebih ada 9 orang yang dateng (dari angkatan 2004-2008). Serasa jadi adek paling imut (soalnya aku satu2nya anak 2008. Hehe...)

Pas malam terakhir di sana, aku agak kurang enak badan. Terus Mba Rosma (2004) langsung memeriksa telapak tanganku. Ada apa gerangan dengan telapak tanganku?

Ternyata eh ternyata, Mba Rosma tau cara deteksi penyakit lewat telapak tangan. Jadilah malam itu aku dan alumni yg lain berguru sama Mba Rosma tentang cara deteksi penyakit lewat telapak tangan ^^


1. Kolesterol
Nah, klo ruas jari bagian atas kamu warnanya lebih merah dari telapak tangan, kamu harus waspada nih.. Itu berarti kandungan kolesterol di badan kamu cukup banyak. Bisa disebabkan karena banyak makan gorengan atau makanan berkolesterol lainnya.
Sedihnya... Berarti kandungan kolesterol di badanku banyak. Hiks...

2. Gula
Untuk mengecek kadar gula dalam tubuh, bisa dilihat dari kulit jari tangan di bawah kuku. Klo warnanya kehitaman, itu berarti kadar gula dalam darah kamu cukup besar. Berarti harus mengurangi makanan yang mengandung gula...

Eits, tapi kamu juga jangan langsung beralih ke gula buatan kaya Tropi**** Sl*m atau merk lain yg katanya bisa jadi solusi mengurangi gula darah. Itu salah besar!
Emang sih.. Aspartam itu rasanya manis. Tapi, sebenernya Aspartam lah penyebab penyakit Diabetes terbesar yang menyerang penduduk Indonesia. Jadi, saran saya.. Lebih baik mengkonsumsi gula asli daripada gula buatan. Resikonya lebih kecil.

Klo mau tau info lebih lanjut tentang Aspartam, Googling aja yah... ^^

3. Kesuburan
Gak tau sih apakah ini berlaku untuk laki-laki juga atau gak. Menurut Mba Rosma, kesuburan wanita bisa dilihat dari kuku ibu jarinya. Biasanya di kuku bagian bawah kan ada lingkaran yg warnanya agak keputihan tuh.. Nah, semakin besar lingkaran itu, berarti semakin subur juga seorang wanita.
Tapi, itu cuma secara medis ya.. Harus tetep inget klo Allah Maha Berkehendak. Kita akan mempunyai keturunan dengan se-izin-Nya. Jangan khawatir.. ^^

4. Konstipasi alias sembelit
Klo (maaf) BAB kurang lancar, itu juga bisa terlihat dari telapak tangan kita lho.. Urat-urat yg ada di telapak tangan biasanya berwarna kehitaman klo kita gak lancar BABnya.

Sebenernya sih masih ada banyak yg mau aku share.. Tapi, berhubung lupa dan ingetnya cuma segitu aja... Ya sudah.. Semoga bermanfaat.. ^^

11 Mei 2009

Di Balik Submit Terlambat

Diposting oleh Zana di Senin, Mei 11, 2009 9 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Alhamdulillah.. Bisa ngupdate blog lagi ^^..
Setelah pergelutan dengan tugas2 selama 2 minggu dan akan ada pergelutan yang lebih seru di minggu ini...

Kesabaranku bener2 diuji. Pas lagi banyak2nya deadline tugas, laptop kesayanganku itu rusak.. Layarnya tiba2 mati...

Dan, coba kalian tebak ada berapa tugas yg belum kuselesaikan? Hampir semua!

Untunglah.. Ada banyak orang2 baik di sekelilingku...

Ibu... Beliau yang menenangkanku saat aku lagi pusing2nya dengan tugas2 yang belum selesai. Beliau yang membawa laptopku ke tempat service.. Beliau juga yang ngasih pengertian ke adek2 waktu mereka berusaha untuk "mengganggu"ku (maaf ya Dek.. Waktu itu lagi sensi bener ^^;)
Makasih ya Bu.. ^^

Mas Yudi... Yang merelakan laptopnya kubajak hingga tengah malam. Padahal dia juga lagi nyiapin power point buat seminar di kampus. Akhirnya yang "tewas" duluan malah Mas Yudi (kayaknya kelamaan nunggu laptopnya kembali ke haribaannya. Hehe..)
Makasih ya Mas.. ^^

Tiara.. Yang merelakan laptopnya kubajak juga selama satu malam. Ho.. Tiara... I love u so much!

Nila.. Rina.. Miftah... Yang rela menemaniku menjadi manusia Lab selama sehari. Padahal klo mereka mau, mereka bisa aja ngerjain tugasnya di tempat lain yang lebih nyaman.
Makasih semuanya!!

Nah, yang terakhir ini adalah yang paling spesial. Siapa Dia? Ya, Dia adalah Rabbku yang selalu memberiku ketenangan dan kemampuan untuk mengalahkan segala perasaan galau.
Laa haulaa walaa kuwwata illa billaah..
Tiada daya dan tiada upaya melainkan dengan Allah...
~Serasa artis yang baru memenangkan award. Kebanyakan ucapan terima kasih. Hehe... ^^

27 Apr 2009

Belajar Mandiri

Diposting oleh Zana di Senin, April 27, 2009 15 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Alhamdulillah, akhirnya aku bisa juga hidup mandiri. Yah, walaupun cuma 3 bulan, tapi itu bener2 bisa jadi pengalaman yang tak terlupakan.

Sepeninggal Bapak, aku memang ingin sekali hidup mandiri. Gak selalu menengadahkan tangan ke Ibu untuk ongkos ke kampus. Intinya, aku gak mau terlalu ngerepotin Ibu.

Pertolongan Allah itu memang tak perlu diragukan lagi. Ketika aku sedang bingung memikirkan,
"Gimana caranya biar aku punya penghasilan sendiri ya?"

Tiba-tiba Om Tedi, temen sekaligus direkturnya Bapak di Poltek nelpon aku. Nanya apakah aku mau jadi guru les anaknya atau gak. Dengan sigap langsung kujawab, "Insya Allah bersedia, Om."

Setelah konsultasi sama Ibu dan Ibu setuju, akhirnya aku langsung menjalani kegiatan baruku ini. Awalnya agak grogi juga sih. Aku kan gak pernah ngajar. Aku takut gak bisa menyampaikan materi dengan baik.

Lama-lama jadi cukup terbiasa juga. Walau kadang ada materi yang aku lupa dan rada ngaco ngejelasinnya. Seperti waktu Savira nanya tentang listrik dan magnet (aku sama sekali gak ada persiapan pas mau ngejelasin materi ini ^^;). Untungnya hari itu aku lagi dianter sama Iqbal dan dia nungguin aku. Akhirnya dia yang mengambil alih tugasku. Jadilah dia guru privat buat Savira seharian. Hehe... Aku cuma nontonin mereka belajar aja. Karena terlalu terkesima melihat pemandangan Iqbal dan Savira, aku sampe mikir,
"Hmm... Mereka berdua serasi juga."

(Pemikiran seorang Kakak yang iseng. Hehe...)

Om Tedi dan istrinya adalah orang yang sangat baik dan ramah. Savira juga anaknya kalem banget. Hampir setiap selesai ngajar, aku dianterin sama sopir mereka sampai jalan raya padahal klo pun harus jalan kaki juga gak masalah. Jaraknya gak terlalu jauh.

Hari ini sampai hari Kamis, Savira akan berhadapan dengan UAN.
Semoga diberi kemudahan oleh Allah dan lulus dengan nilai terbaik ya Dek.. Amiin!

Dengan uang hasil nge-lesin Savira, aku bisa memenuhi kebutuhanku sendiri selama 3 bulan. Untuk ongkos ke kampus, ongkos bolak-balik 28-Depok, makan, bahkan bisa beli beberapa buku yang dari dulu belum pernah bisa kebeli karena harganya cukup mahal ^^
Walaupun pas beli sepatu akhirnya dibeliin juga sama Ibu karena uangku kurang. Hehe...

Allah emang bener2 tahu apa yang dibutuhkan oleh hamba-Nya. Janganlah pernah ragu. Karena Allah itu sangatlah dekat dengan kita, bahkan Ia lebih dekat dari urat nadi kita sendiri..

"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS Al-Insyirah: 5-6)

Terima kasih Allah... ^^

20 Apr 2009

Mis Komunikasi :p

Diposting oleh Zana di Senin, April 20, 2009 5 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Apa yang terjadi kalau kita salah mengartikan kata2 dari lawan bicara kita? Mungkin hasilnya akan seperti ini.. ^^;

Suatu hari sobat SMPku menelpon. Perbincangan sangat seru terutama waktu dia bercerita tentang pacar terbarunya ^^;
Ditambah lagi ketika dia bercerita tentang Maple, C++, Java, dan konco2nya yang paling jago membuatku pusing 7 keliling.
Di tengah keasyikannya bercerita, tiba2 dia mengucapkan salam.

"Assalamu'alaykum!"
dengan suara yang tegas dan nyaring bunyinya.

Pertanyaannya:
Kira2 apakah maksud "salam" itu?
a. Salam untuk mengakhiri percakapan telpon
b. Cuma iseng aja

Hatiku berkata bahwa salam itu dimaksudkan untuk mengakhiri percakapan. Maka, langsung kujawab salam itu,
"Wa'alaykumussalam."
Tuuuut.... Tuuuuttt... Percakapan langsung kututup.

Dan ternyataaaa.......
Sobatku itu meng-SMS:

Dodol dimatiin! Orang gw baru masuk rumah. Ah, oneng kebangetan *****************

~maaf, harus ada yang disensor. Hehe...

Haha... Aku langsung ketawa sejadi-jadinya. Ternyata aku salah nangkep maksud salam itu. Kukira itu maksudnya dia mo nutup telpon :p

~Akhirnya dikatain oneng lagi.. Hiks...

" Jika kalian diberi salam penghormatan,balaslah dengan cara yang lebih baik atau dengan yang serupa. " ( QS An Nisa :86 )

14 Apr 2009

Senang!! ^^

Diposting oleh Zana di Selasa, April 14, 2009 7 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim....

Akhirnya kembali lagi ke sekolah...
Bisa merasakan kembali suasana2 itu

Persaudaraan itu
Semangat itu

Walau ada pula saat2 yang menyebalkan
Tapi gak papa..
Itulah yang akan membangkitkan semangatku dan lainnya

Bersama kita bisa mengubah dunia! ^^

~maaf, mungkin hanya beberapa orang saja yang mengerti maksud postingan ini ^^;

2 Apr 2009

Aku, Warna Baju, dan Pemilu

Diposting oleh Zana di Kamis, April 02, 2009 11 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahim...

Hmm... Bentar lagi Pemilu nih...
Tapi kenapa gara2 ini aku malah dapet julukan baru ya? Tukang kampanye.. T_T

Kejadian bermula dari celetukannya Feby. Waktu itu aku lagi pke baju + jilbab warna merah. Eh, Feby langsung nyeletuk, "Kampanye partai apaan, Ka?"
Dan, dengan dodolnya aku malah nambahin, "Itu tuh.. Yang nomer 28.. Kan anak 28..." (sama sekali gak bermaksud kampanye! Beneran deh!)

Ternyata... gara2 percakapan itu akhirnya setiap hari Feby, Pipit, Ikhma, dkk mulai memperhatikan warna pakaianku.

Merah...
Mentang2 anak 28... Milihnya no. 28..

Biru..
Weits.. Dah pindah partai nih? Sekarang no. 31? Tau kan partai apaan? ^^;

Hijau
Muhaimin? Ato yang pro Gus Dur?

Oranye
Sekarang Beringin? (agak maksa sih..)

Pas pke Jakun buat Sosialisasi Pemilu di SMAN 6 Depok
Waduh, kakaknya ternyata dari G*lk**!
Hiks...

Bahkan warna item putih yang kukira udah netral.....
Jangan lupa no. 8!!

Haduh.. Haduh...

Sekarang akhirnya aku harus diam mematung di depan lemari cuma buat mikirin.
"Hari ini pake baju warna apa ya biar bisa netral?"

25 Mar 2009

Eureka!!!

Diposting oleh Zana di Rabu, Maret 25, 2009 0 komentar
Hari ini ganjil sudah usia KIR SMAN 28... 19 tahun.. Udah bisa dibilang dewasa belum ya? ^^

KIR 28.. Dia yang mengubah aku menjadi aku yang sekarang. Seorang Eka yang pemalu menjadi Eka yang cukup pemalu (gak pemalu 100% ^^). Di sana tempat aku bertemu dengan kawan2 seperjuangan. Di-briefingin bareng2, bayar "utang" bareng2, ngajuin "konsekuensi" bareng2, ngadain acara bareng2, nge-lobi kedua Mami Papi Pembina bareng2, yah.. semuanya bareng2 lah!

Aku akan mencoba untuk mendeskripsikan kawan2 seperjuanganku, Noctons tercinta!

Dimulai dari BPH. Dita, seorang wakil ketua yang bener2 keren. Selalu bisa ngingetin aku klo aku salah dan lupa. Kata2nya "dalem" banget, deh! Uci, sekretaris I yang sungguh sangat jeli dan teliti dalam urusan keadministrasian. Pintar banget dan juga cewek yang amat sangat kalem ^^ Asri, sekretaris II yang sangat akhwat sekali.. (jangan GR ya bu..). Tapi jangan menganggap remeh dia. Dia itu klo lagi briefing. Beuh.. Mantab.. Iyang, bendahara I yang juga sangat kalem dan baik hati. Gak akan ada orang yang tersinggung klo dimintain uang kas sama dia. Hoho... Hanny, bendahara II yang sangat polos. Sering banget jadi bahan ledekan anak2 KIR yang lain. Tapi, klo dia udah senyum... Dunia seakan dipenuhi dengan bunga2 nan indah (lebay dikit).

Lanjut ke Humas Intern dan Ekstern. Di sana ada Mirna, Septi, Kholilah, Vani, dan Yoga. Mereka ini care banget sama yang namanya pulsa. Hehe... Terus paling rajin ngedatengin kelas2 para pengurus klo ada rapat atau pertemuan.

Bidang IPA. Diketuai Putri, seorang yang sangat cinta dengan biologi dan matematika. Dia juga jago banget debat. Di bidang IPA ini ada banyak orang2 yang sering ikutan lomba2 Sains. Ada Lina... Yang katanya sih kalem, padahal.... (tebak lah sendiri). Ada juga Tiara... Pinter dan sangat kalem. Jilbaber yang disukai sama adik2 kelas. Ada Hendra yang dulunya mungil banget tapi sekarang udah menjulang tinggi. Matematika sama Kimia jangan diragukan lagi. Ada Oman juga yang kadang suka aneh sendiri. Hehe....

Bidang IPS. Diketuai Endah. Akhwat yang canggih banget ilmu ekonominya. Seneng banget sama yang namanya debat. Dede... anak IPA satu2nya yang ada di bidang IPS. Dede itu orang yang cukup polos menurutku. Tapi, kadang suka aneh juga, sih... Ria... mmm... anaknya manis banget. Wahyu... dia benar2 cowok yang paling baik di kepengurusan KIR angkatanku. Terima kasih atas semua bantuannya ya! ^^ Lulu... orang yang jago nge-lobi guru. Sangat bersemangat dan bisa jadi temen debat Endah dalam adu argumen bersama Papi Pembina ^^

Bidang APTEK. Diketuai sama Ipeh. Ipeh ini orangnya lucu.. tapi pinter banget.. punya semangat yang tinggi pula. Salut buat Ipeh! Ada Dennie.. soulmatenya Yogo. Mereka berdua adalah orang paling suka ngeledekin aku. Jangan pernah menyinggung nama "orang" itu atau mereka akan membuat mukaku merah seketika. O'im.. Walaupun dia baru gabung pas kelas XI, tapi dia itu punya semangat yang luar biasa. Bisa diandelin untuk menjadi sarana curhat adik kelas ^^. Dirga... hmmm.. sulit untuk dideskripsikan... ^^ Siti... aih... akhwat ini paling berhak menyandang Kakak ter-Kl*p** pas pengukuhan KIR ^^

Bidang Kreativitas. Diketuai sama Resta. Akhwat yang kreatif dan termasuk yang disukai sama adik kelas juga ^^. Vinda... mmm... badannya mungil.. kalem.. baik banget lah pokoknya. Selvi.. sebenernya termasuk orang yang cerewet dan gak bisa diem ^^ tapi dia itu kreatif banget dalam hal membuat mading. Akbar.. satu2nya cowok di bidang ini. Terobsesi banget sama yang namanya gambar robot. Dia juga jago nge-design lho..

Bidang Kaderisasi. Nah, bidang yang paling ditakuti sama kelas X ini diketuai Fallery. Badannya tinggi menjulang (tapi sekarang sudah terkalahkan oleh Hendra). Suka jaim2 gak jelas tapi kadang bisa jadi orang yang super duper cuek. Tingkahnya juga susah banget ditebak. Echa.. wah... cewek yang satu ini klo gak salah (berarti bener) jadi Kakak ter-G***k pas pengukuhan ^^ Suaranya itu klo lagi briefing. Beuh.... Yogo... soulmatenya Dennie yang punya sejuta ide untuk membuat sesuatu yang fantastis. Gokil banget.. tapi kadang2 bisa jadi orang yang super jaim di depan adik kelas. Pipit... weits... Orang yang sangat tegas. Andan.. klo kata temen2 seangkatanku, dia satu2nya orang yang terlihat paling adem ayem di kaderisasi. Buat netralisir keadaan kaderisasi. Hehe...

Walau kepengurusan udah slese dan kita udah terpisah2 kampusnya. Semoga Allah selalu mengikat pesaudaraan kita ya! Bersyukur karena sudah dipertemukan dengan kalian dan keluarga KIR28 lainnya. Alumni2 yang gokil dan adik2 kelas yang canggih2.

Met milad KIRku... Semoga semakin jaya! KIR28! Eureka!! ^^

~Nos Combats ne sont pas Finis (Perjuangan kami tak akan pernah berakhir)
Noctons 18

18 Mar 2009

Jadi Diri Sendiri Aja

Diposting oleh Zana di Rabu, Maret 18, 2009 13 komentar
Bismillahirrahmaanirrahiim...

Beberapa hari yang lalu sepulang kuliah, aku naik angkot untuk pulang. Penumpang angkotnya emang sedikit. Cuma ada 4 orang, supir angkotnya, aku, dan sepasang muda-mudi yang lagi dimabuk asmara (ceilah...). Aku gak akan membahas betapa angkot serasa milik mereka berdua (pemandangan yang kurang enak menurutku ^^;). Gak sengaja (apa sengaja, ya?) aku mendengar pembicaraan mereka berdua. Cuplikannya kurang lebih seperti ini.

Cewek : Sayang, aku sebel banget deh sama Mama Papa. Mereka tuh kayaknya lebih sayang sama kakakku dibanding aku. Dari TK sampe tempat kuliah harus sama kayak kakak. Aku kan gak suka digituin. Aku ya aku. Kakakku ya kakakku.

Cowok : Itu cuma perasaan kamu aja kali. Mama Papa kamu pasti sayang sama kamu kok. Gak ada orang tua yang gak sayang sama anaknya.

Cewek : Tapi itu keliatan banget, Sayang. Semua yang dia minta pasti diturutin. Klo aku emang bukan anak kandung Mama Papa, sih aku bisa maklum. Tapi kan aku anak kandung mereka?!

Astaghfirullah... Si cewek itu sampai2 su'udzon sama Mama Papanya sendiri!

Sebagai anak pertama (^^), ingin rasanya aku bilang ke cewek itu, "Mba, jangan su'udzon sama orang tua. Lagipula seorang Kakak itu pastilah ingin memberi contoh yang baik untuk adiknya. Gak ada tuh yang namanya ingin menyombongkan diri di hadapan adiknya." (kebawa esmosi) :p

Orang tua mungkin saja menaruh harapan yang sangat besar untuk anak sulungnya. Berharap dia bisa menjadi contoh dan membawa semangat tersendiri bagi adik2nya.
Klo ditanya, "Pasti jadi anak pertama itu punya beban yang cukup berat, ya?" Akan kujawab, "Ya."

Aku ingin menunjukkan ke adik2ku, "Mba aja bisa! Kalian juga insya Allah bisa! Bahkan kalian bisa lebih baik dari Mba!" Setidaknya apa yang sudah aku lakukan bisa menjadi pelajaran buat adik2ku. Mereka bisa belajar dari kegagalan2ku sehingga mereka lebih berhati2 dalam mengambil keputusan dan bertindak. Mereka juga bisa belajar dari keberhasilanku sehingga mereka terpicu untuk melakukan keberhasilan2 lain yang lebih banyak lagi.

Aku juga cukup mengerti bagaimana rasanya jadi anak bungsu. Sahabatku sewaktu SMP juga telah memberi gambaran betapa sulitnya menjadi anak bungsu. Ia selalu dituntut orang tuanya untuk sukses seperti kakak2nya. Orang tuanya jadi over protected. Keluar rumah dibatasi, bahkan jika ada telepon masuk untuknya, pasti tidak akan pernah disampaikan. Alasan orang tuanya biasanya, "Oh, dia lagi main," atau "Dia udah tidur." Begitulah... Aku sukses menelepon dia hanya beberapa kali saja, itu juga saat orang tuanya sedang tidak di rumah. Sampai2 ia agak frustasi dan menjadikan tubuhnya sebagai pelampiasan jika dia sedang kesal (masih inget ceritaku waktu SIWAK NG?).

Belum lama ini aku SMSan sama dia. Alhamdulillah, sepertinya kebiasaan buruknya itu sudah ditinggalkan. Dia lebih bisa menguasai emosinya sendiri. Kini, dia berhasil masuk jurusan yang sesuai dengan minatnya. Subhanallah... Dia itu sangat tegar!

Kuncinya ada di dalam diri kita sendiri. Tak peduli apakah kita anak pertama, anak pertengahan (maksudnya posisinya di tengah, punya kakak dan juga punya adik ^^), ataupun anak bungsu. Kita lah yang paling mengetahui kelebihan dan kekurangan diri kita. Yang harus dilakukan adalah tetap menjadi diri sendiri dan berusaha untuk memaksimalkan potensi yang kita punya. Posisi kita di keluarga dapat dijadikan motivasi.

Dek, lihat ya. Kakak aja bisa, kalian juga pasti bisa!

Kak, lihat ya. Adek juga bisa jauh lebih berprestasi daripada Kakak, lho!

11 Mar 2009

Terbang

Diposting oleh Zana di Rabu, Maret 11, 2009 13 komentar
Ia melambung tinggi. Tanpa sempat lagi memandang seberapa jauh ia telah terbang.

Tanpa memperhitungkan rasa sakit yang akan dirasakan jika ia terjatuh. Semua seolah tidak ia pedulikan.

Yang menjadi tujuannya adalah terbang setinggi ia bisa. Terbang setinggi mungkin. Menggapai apa yang ingin ia gapai di atas sana.

Kalaupun ia harus terjatuh. Ia akan kembali bangkit. Karena itu merupakan jawaban dari Rabb-nya.

Akan ada sayap-sayap kecil yang akan membantunya untuk kembali terbang. Sayap-sayap hangat penuh kasih dari orang-orang di dekatnya.

Kalaupun ia harus kembali jatuh. Ia akan kembali bangkit. Karena itu merupakan bukti kasih sayang dan cinta dari Rabb-nya.

Kali ini sayap-sayap kecil itu telah patah. Tidak ada lagi yang dapat membantunya untuk kembali terbang.

Namun, ternyata di punggungnya telah tumbuh sepasang sayap yang cantik lagi kuat.
Dengan sayapnya itu ia dapat kembali terbang ke tempat tertinggi. Ke tempat di mana ia akan menemukan apa yang harus ia gapai sesungguhnya.

4 Mar 2009

Peneror Itu...

Diposting oleh Zana di Rabu, Maret 04, 2009 16 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Senin sore lalu tiba2 HP berdering. Di layar tertulis "private number calling...".
Waktu diangkat, tiba2 HPnya mati...

HP berdering kembali. "private number calling."
Aku : Assalamu'alaykum..
NN : Hallooooooo..... (suara cewek)
Tuuutttt... Tuuuuutttt....

HP berdering lagi. "private number calling".
Aku : Assalamu'laykum...
NN : Hallloooooo..... Hallllllooooo..... (suara anak perempuan)
Aku : Iya, halllooo.... Ini siapa ya???
NN : Halllloooooo...... Hallloooooo....
Hihi.... hihi.... (ketawa cekikikan)
Aku : Hallloooo?? Ini siapa ya???
NN : Hallloo... Halloooo.... Hihi... Hihi.... (ketawa lagi)
Tuuuuutttt... Tuuuuuttt....

HP berdering (lagi)
Aku : Hallo, assalamu'alaykum...
NN : Iya, wa'alaykumsalam (suara anak perempuan)
Hallo.... Hallooo... Ini siapa yah?
Aku : Ini siapa? Kamu tau gak nama saya siapa?
NN : Tau.. Eka kan? Temennya Asri..

Aku mulai mencium firasat buruk...

NN : Hihi... Hihi... (ketawa lagi)
Aku : Gita????? Ini Gita ya??? Dasar!!!
Tuuuttt... Tuuuuttt...

Nah, Gita sayang... Udah Kakak bikin postingan tentang kamu nih.. Biar adil sama si Dafa.. ^^
Terus ya, Git.. Jangan suka iseng. Nanti Kak **** gak suka sama kamu lho.. Haha.. :p

Oya, 1 pesen lagi. Ketawa kamu itu serem lho, Git.. Kakak kira itu suara...

28 Feb 2009

Belajar dari Sejarah

Diposting oleh Zana di Sabtu, Februari 28, 2009 3 komentar

Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Masih ingat dengan jargonnya Pak Soekarno yang "JAS MERAH" itu? "Jangan sekali-kali melupakan sejarah. Atau jargon yang ini, "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya"? Insya Allah kalian masih inget, kan? ^^

Untuk sebagian anak IPA, pasti males banget belajar kayak beginian. Hayo ngaku... :p

Ngapain, sih kita belajar Sejarah. Nyape-nyapein aja. Tanggal2nya banyak banget, udah gitu nama tokohnya juga banyak. Belom lagi nama manusia purba yang gak penting itu juga harus dihapalkan. Emangnya kita keturunan monyet kayak teorinya Abang Darwin itu? Hi.. gak mau, deh..

Jadi, sebenernya ngapain, sih kita harus belajar Sejarah? Guru Sejarahku di kelas XII SMA mengeluarkan statement yang unik bin ajaib, "Sebenernya saya juga bingung. Ngapain, sih kita belajar Sejarah? Mendingan jam pelajaran Sejarah digabung aja sama PKn dan Agama. Karena yang dipelajari di Sejarah juga dipelajari di PKn dan Agama. Oke, mungkin kita memang harus belajar dari sejarah masa lalu sebagai pembelajaran agar kesalahan di masa lalu tidak terulang lagi. Tambahan pula, agar kita bisa terpacu untuk kembali berjaya seperti masa2 kejayaan negara kita dulu. Lah, ini... Kita disuruh belajar tentang manusia purba. Apa manfaatnya, coba? Emangnya kita mau kembali ke zaman batu??"

Anak2 di kelasku langsung terbengong2. Takjub sama perkataan beliau. Tapi, sekejab kemudian langsung heboh dan bertepuk tangan mendukung. Yah, kami waktu itu, sih setuju2 aja. Kan lumayan, tuh.. Klo Sejarah beneran dihapus, berarti mengurangi jumlah mata pelajaran UAS. Hehe...

Begitu pula komentar salah seorang teman sekelompokku, "Ngapain kita nengok2 ke belakang? Yang akan kita hadapi kan yang ada di depan kita.." Hmm.. orangnya baca postingan ini, gak ya? ^^;

Menurutku, belajar Sejarah itu penting. Seperti kata guru Sejarahku di atas. Dengan belajar Sejarah, kita bisa terpacu untuk kembali berjaya seperti masa kerajaan Majapahit dulu. Kita juga bisa belajar agak tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti masa pemerintahan Orde Baru itu. Dan, agar kita juga gak sombong. Karena semua yang kita dapatkan sekarang adalah hasil perjuangan para pendahulu kita. Biar kita gak seenaknya korupsi bahkan malu2in negara Indonesia tercinta ini. Betul, gak?

Sekali-kali kita juga harus menengok ke belakang untuk jadi panduan kita dalam melangkah ke masa depan. Agar kita tidak terperosok ke dalam lubang yang sama.

Nah, kalian gimana? Apakah akan menengok ke balakang? Atau jalan luruuuus aja ke depan tanpa tengok ke mana2? ^^

21 Feb 2009

Truth or Truth

Diposting oleh Zana di Sabtu, Februari 21, 2009 4 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Saat ini aku sedang berada di rumah Pipit. Numpang tidur sehari abis jenguk Yuri di RSPAD Gatot Subroto.

Berangkat dari Fasilkom sekitar jam 14.20 bareng sama Pipit, Ikhma, Tiara, Ade, Yasmin, Kirana, sama Feby. Kita semua ke rumah sakit naik mobilnya Pipit. Di jalan mampir dulu ke toko buah. Terus, yang ditunjuk buat beli buah sama anak2 yang lain ya aku, Pipit, sama Ikhma. Harap maklum. Kami bertiga memang belom biasa belanja buah sendiri. Akhirnya pilih2 buahnya lumayan lama dan sukses bertemu ulat bulu di sela2 buah jeruk. Hii.... Ngeliatnya aja udah bikin gatel.
Nyampe RS udah sore sekitar jam 16.30. Abis shalat Ashar baru deh kami menuju ruang perawatan Yuri. Untuk masuk ke kamar Yuri harus pake baju khusus dan jumlah penjenguk yang masuk ruangan maksimal 2 orang. Karena jumlah kami kebetulan genap ( 8 orang ), jadinya pas deh.. Ikhma sama Kirana, aku sama Feby, Tiara sama Pipit, terus Ade sama Yasmin.
Seneng deh. Yuri masih bisa mengenaliku dan temen2 yang lain. Walau masih terbata-terbata dan belum jelas. Tapi, kata Kak Yuki (kakaknya Yuri), itu merupakan suatu kemajuan. Alhamdulillah.. ^^
Gak lama, Pak Stef dateng. Kemudian disusul sama anak2 Fasilkom 2008 lain yang berjumlah 21 orang. Pak Stef dan temen2 yang datengnya belakangan harus nunggu Yuri pindah ruangan dulu. Nah, sambil nunggu Yuri pindah ruangan, kami mengobrol dengan Ibunya Yuri. Subhanallah.. Ibunya Yuri itu terlihat sangat sabar dan tegar. Kasih sayang Ibu memang sepanjang masa, ya...

Pulang dari RS sekitar jam 17.30. Mampir dulu ke Plaza Atrium buat shalat Maghrib sekalian nyari makan malam. Tak disangka2, ternyata di jalan kena macet. Udah jam 20.00 tapi masih kejebak di Matraman. Setelah diskusi yang cukup panjang, akhirnya aku, Tiara, Kirana, Ade, dan Yasmin memutuskan untuk nginep di rumah Pipit sampai besok pagi. Kami berlima gak berani pulang ke Depok. Takut kemaleman di jalan. Lagipula mana berani klo cuma berlima, cewek semua lagi.. ^^;

Nah, saat menginap di rumah Pipit lah semua hal itu terjadi. Halah! Lebay ah! Hehe...
Pokoknya seru dan yang terpenting bisa ngenet gratis :p plus bisa chatting sama orang Palestina, Hungaria, Turki, dll. Sekalian belajar B. Inggris dan nambah info tentang negara mereka.

Mmm... (ngeliat jam..). Ups, udah jam 4 pagi! Yang lain udah pada tepar tapi aku masih melek :p
Nanggung Shubuh, deh..

18 Feb 2009

Sang Murabbi

Diposting oleh Zana di Rabu, Februari 18, 2009 3 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Hmm.. Semalem nonton film Sang Murabbi. Dipinjemin sama Iid. Subhanallah filmnya bagus banget..

Film ini bercerita tentang kehidupan Ustadz Rahmat Abdullah dari mulai beliau belum belajar ke Mesir, berkecimpung di dunia tarbiyah, sampai wafatnya beliau.

Kalian bayangin, di zaman orde baru beliau berinisiatif untuk membentuk kelompok pengajian. Menurut cerita Ibu, di zaman orde baru segala bentuk perkumpulan pasti dicurigai sama pemerintah. Polisi ditugaskan untuk memata-matai setiap kegiatannya. Pemerintah saat itu takut jika akan timbul makar dari mereka.
Untuk cerita selengkapnya tentang pemerintahan orde baru, kalian bisa tanya sama ortu, guru Sejarah, atau guru PKn kalian.. ^^

Hingga akhirnya beliau menjadi anggota DPR. Bagai bertemu sosok Umar bin Khattab, Ust. Rahmat Abdullah juga tak pernah bersenang-senang dengan hartanya. Bahkan, beras terakhirnya untuk makan, beliau berikan kepada orang yang lebih membutuhkan! Subhanallah..

Hanya ada 2 hal yang perlu kamu ingat; kebaikan orang lain kepadamu dan keburukanmu kepada orang lain.
Dan, ada 2 hal juga yang perlu kamu lupakan; kebaikanmu kepada orang lain dan keburukan orang lain kepadamu.


Sebenernya malu juga, sih. Beliau tetap bersemangat walau usia beliau sudah gak muda lagi. Sedangkan aku? Jangan ditanya, deh. Masih suka males.. Masih belom mandiri.. de el el.

Film ini diakhiri dengan rekaman video saat Ust. Rahmat Abdullah wafat. Subhanallah.. Ada begitu banyak orang2 yang mengantar kepergiannya. Terlihat pula mereka semua menangis. Merasa kehilangan sosok yang begitu mereka teladani.

Ending film ini membuatku teringat kembali saat Bapak meninggal. Gak terasa aku jadi ikutan nangis waktu nonton endingnya itu.. T_T

Jujur, sebelum nonton film ini aku gak kenal siapa itu Ust. Rahmat Abdullah. Begitu aku nonton film ini, aku baru tau bahwa ternyata Indonesia mempunyai seorang yang hebat!

" Seonggok kemanusiaan terkapar, siapa yang mengaku bertanggung jawab? Bila semua menghindar, biarlah saya yang menanggungnya, semua, atau sebagiannya..."
(Ust. Rahmat Abdullah)

11 Feb 2009

Lebih Romantis.. ^^

Diposting oleh Zana di Rabu, Februari 11, 2009 5 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Tadi pagi abis beres2 rumah sekalian nyari dokumen Bapak untuk suatu keperluan, eh tiba2 aku menemukan sesuatu... Hayo tebak.. :p

Aku menepuk 3 pucuk surat dari Alm. Mbah Kakung untuk Bapak. Iseng aku baca suratnya.. Hiks.. Jadi terharu sendiri.

Mbah ngirim surat itu dari Irian Jaya sekitar tahun 1990 (udah lama banget ya?). Di dalam surat itu Mbah memanggilku dengan "Calon Cucu".. (Hiks... Nambah banjir nih...) Waktu itu aku emang masih di dalam kandungan. Namanya juga calon cucu pertama, jadi sangat merasa diperhatikan. Hehe...

Bapak ternyata sering mendiskusikan segala sesuatu dengan Mbah. Bener2 menantu yang baik..

Klo dipikir2, ternyata surat2an itu lebih romantis daripada smsan ato telpon2an. Hmmm... jadi inget masa lalu :p

Dari kecil Ibu udah ngebiasain aku untuk nulis surat. Nulis surat untuk Mbah.. Untuk Bapak klo Bapak lagi di luar kota.. Tapi, kebiasaan itu memang memudar seiring dengan berkembangnya teknologi alias ada HP. Nah, sekarang kebiasaan itu menular ke adikku yang paling kecil. Sampe sekarang dia masih suka surat2an sama sepupuku yang di Cilacap.

Oya, cuma mau ngasih saran aja ke temen2 semua.

Jangan malu untuk mengungkapkan rasa sayang kita ke orang tua atau orang2 terdekat. Klo gak berani ngomong langsung, ungkapkan dengan tulisan!


Tadi pagi aku juga menemukan surat ucapan ulang tahunku untuk Ibu dan Bapak! Ternyata beliau masih menyimpannya padahal surat itu aku berikan kira-kira 2 tahun yang lalu. Semoga surat itu mampu menyampaikan rasa sayangku ke beliau...

2 Feb 2009

Tersenyumlah

Diposting oleh Zana di Senin, Februari 02, 2009 8 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Ternyata ada yang lebih sayang sama Bapak.. Pasti ini adalah yang terbaik untuk Bapak dan untuk keluargaku. Kami sudah berikhtiar untuk kesembuhan Bapak, namun ternyata Allah yang paling sayang sama beliau.

Maafkan anakmu ini yang mungkin belum bisa mempersembahkan sesuatu yang membuat Bapak bangga. Hmm.. jadi inget candaan Bapak beberapa minggu yang lalu..

"Tuh, belajar masak 'A! Biar bisa masak yang enak buat suami. Suami kan seneng kalo yang masakin istri sendiri," ucap Bapak saat kami sekeluarga berkumpul.

Karena aku emang belum bisa (inget ya.. "belum", bukan "gak") masak, aku jawab, " Ye.. nanti Eka cari suami yang pinter masak. Ato gak, tinggal pesen aja ke restoran manaaa gitu. Jadi, deh.. Hehe..."

Inget, gak ada kata terlambat untuk belajar. Betul, gak? ^^

So, klo ada yang mau ngajarin aku masak, monggo... Kita belajar masak bareng2!! ^^

Ibu....!!!!!!! I'm coming to our kitchen!! Hehe...

21 Jan 2009

Januariku...

Diposting oleh Zana di Rabu, Januari 21, 2009 5 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Hampir 1 bulan liburan, hampir 1 bulan juga di rumah terus cuma bertiga sama adek2...
Sebenernya, sih kasihan Nia. Dia berarti belum ketemu sama Bapak selama hampir 1 bulan. Anak seusia dia gak boleh masuk ke ruang perawatan. Tapi, ada banyak hal yang udah aku alamin selama liburan ini.

1. Hari2 awal Bapak dirawat, aku sama Nia ngungsi ke rumah sepupu di Cimanggis.
Berasa jadi pengasuh buat 3 anak! Udah gitu sering banget diajak nonton film horor sama sepupuku. Walhasil bantal jadi temen sejati. Bantalnya baru dibuka pas break iklan. Hehe...

2. Belajar masak...
Jangan ngebayangin aku masak yang keren2. Bikin nasi goreng aja ternyata susah loh.. Sering dikomentarin sama adek, "Mba, kurang asin tau!" atau "Yah, kok bawangnya kayak gosong gini, sih?!" dan komentar2 lainnya ^^; Walau begitu, ternyata itu nasi goreng dihabisin juga. Terpaksa karena emang gak ada makanan lain, kah? :p Boleh dibilang itu adalah masakanku yang pertama. Soalnya, biasanya klo aku masak masih ditemenin sama Ibu alias tinggal goreng atau ngerebus bahan2 yang diracik sama Ibu. Hehe..

3. Bener2 berasa jadi ibu2...
Terutama pas nemenin Nia tafakur alam ke Kawah Putih bareng2 sama guru2, temen2 TPAnya, dan orang tua santri. Waduh, aku gak bisa banyak ngomong di sana. Yang diomongin tentang harga baju, masakan, sampe masalah suami mereka. (Gak ngerti!!! ^^;)
Dan ternyata, salah seorang orang tua santri itu pegawai kantin Fasilkom!! Itu lho.. yang jual nasi goreng.. Wah, dunia itu sempit, ya..

4. Gak bisa ikutan aksi simpatik Palestina.. Hiks..
Susah keluar rumah karena harus jagain Nia. Aku masih belom berani ngajak anak seumuran dia untuk ikut aksi..

5. Gaza telah damai??
Akhirnya Israel keluar juga dari bumi Gaza.. Alhamdulillah.. Tapi, apakah itu hanya sebagian dai taktik busuk mereka? Wallahu'alam. Moga aja kedamaian bisa segera tercipta di sana. AMIIN!!

6. Ada cerita menarik nih dari Ibuku

Suatu hari di sebuah SD negeri di bilangan Depok.
Nia : Eh, Gung. Bapakku sekarang lagi dirawat di RSCM. Tapi, jangan bilang siapa2 ya.. soalnya takut diomelin Ibu. (Ibu emang tipe orang yang gak mau ngerepotin orang lain)

Agung : Ok deh...

Setibanya di rumah Agung.
Agung : Pa, RSCM di mana, sih?

Papa : Emang kenapa kamu tanya gitu?

Agung : Bapaknya Nia dirawat di situ. Tapi, papa jangan bilang2 ke Mama, ya.. Nanti Agung dimarahin Nia..

Tak lama kemudian di suatu ruangan tanpa Agung.
Papa : Ma, Bapaknya Nia dirawat di RSCM. Tapi, jangan bilang2 ya klo Papa yang kasih tau. Nanti Agung marah sama Papa.

Suatu hari di Rumahku... Kebetulan Ibu lagi ada di rumah (istirahat sekalian ngambil baju ganti buat Bapak di RS)
Ibuku : Kok Mama Agung tau klo suami saya dirawat?

Mama Agung : Dari suami saya. Dia dikasih tau Agung. Tapi, jangan kasih tau Nia ya klo Agung yang kasih tau. Nanti dia diamarahin Nia. Terus nanti suami saya dimarahin sama Agung. Saya juga takut dimarahin Papanya Agung...

Ibuku cuma bisa senyum2 aja denger cerita Mamanya Agung.. ^^

Bingung sama ceritanya, ya? Maaf, deh klo gak bisa menyampaikan cerita itu dengan baik. Tapi, intinya budaya, "Tapi, jangan kasih tau siapa2 ya.." itu udah merebak di masyarakat kita. Nah, terkadang kata2 itu bisa jadi sumber gosip juga, sih..

Moga Allah menjaga lisan kita, ya... ^^

15 Jan 2009

Kemarin, Hari Ini, dan Esok

Diposting oleh Zana di Kamis, Januari 15, 2009 2 komentar
Hari ini adalah hari esok yang kucemaskan kemarin
Dan hari ini cerah sekali
Hingga aku bertanya-tanya mengapa aku mencemaskan hari ini kemarin
Maka hari ini aku tidak akan mencemaskan esok
Lagi pula, mungkin tidak akan ada esok
Maka hari ini aku akan hidup seolah esok tak ada
Dan aku akan melupakan hari kemarin

Hari ini adalah hari esok yang kurencanakan kemarin
Dan hampir semua rencanaku untuk hari ini tidak berjalan seperti yang kukira kemarin
Maka hari ini aku akan melupakan esok dan aku akan merencanakan hari ini
Tetapi aku tidak terlalu habis-habisan
Hari ini aku akan berhenti untuk menghidu sekuntum mawar
Aku akan mengatakan kepada orang kucintai betapa aku mencintainya
Aku akan berhenti merencanakan esok dan berencana untuk menjadikan hari ini hari terbaik dalam hidupku

Hari ini adalah hari esok yang kutakutkan kemarin
Dan hari ini ternyata tidak ada yang harus ditakutkan
Maka hari ini akan kuenyahkan rasa takut akan hal-hal yang tak kuketahui
Aku akan merangkul yang tidak kuketahui itu sebagai pengalaman belajar yang penuh dengan kesempatan seru
Hari ini, tidak seperti kemarin, aku tidak akan menakutkan esok

Hari ini adalah hari esok yang kuimpikan kemarin
Dan sebagian mimpi yang kuimpikan kemarin menjadi kenyataan hari ini
Maka hari ini aku akan terus memimpikan esok
Dan mungkin lebih banyak lagi mimpi yang kuimpikan hari ini akan jadi kenyataan esok
Hari ini adalah hari esok yang tujuannya kutetapkan kemarin
Dan aku mencapai sebagian tujuan itu hari ini
Maka hari ini aku akan menetapkan tujuan yang sedikit lebih tinggi untuk hari ini dan esok
Dan jika esok ternyata seperti hari ini
Aku pasti akan mencapai semua tujuanku suatu saat nanti!

-Anonim-

Dikutip dari buku "Satu Tiket ke Surga" karya Zabrina A. Bakar

1 Jan 2009

You are Not ALONE

Diposting oleh Zana di Kamis, Januari 01, 2009 11 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahim...

Tahun baru Hijriah 1430 dan tahun baru Masehi 2009 sudah menghampiri kita...
Namun, entah mengapa aku sama sekali tak merasakan kebahagiaan itu.

Tanggal 28 Desember 2008 tiba-tiba saja aku dikejutkan dengan kabar penyerangan Zionis Israel ke bumi Palestina. Sungguh teman, aku sama sekali tidak tahu seperti apa keadaan Palestina setelah penyerangan brutal dan tidak berperikemanusiaan itu. Sudah 3 hari sejak tanggal 27-30 Desember aku sama sekali terisolasi dari dunia luar. Aku menginap di rumah saudaraku di Cianjur. Di sana aku tidak menonton TV maupun membaca koran. Begitu aku kembali lagi ke Depok dan kusaksikan berita di TV. Masya Allah!! Pembantaian ini begitu kejam!

Di tahun baru ini Allah Memberiku sesuatu yang berbeda..

Di malam tahun baru ini... Tak kulewati bersama Ibu dan Bapak.. Bapak kembali di rawat di RS. Ibu menjaga di sana. Dan aku? Aku harus menjaga adikku yang paling kecil, Nia, selama Ibu di sana. Kami akhirnya menginap di rumah sepupu di Cimanggis.

Aku mendadak jadi seorang yang sangat cengeng. Berkali-kali air mata ini ingin keluar. Berkali-kali pula aku berusaha menahan air mata itu demi adikku. Aku harus menjadi seorang kakak yang kuat. Setidaknya di hadapan dia. Walau sebenarnya sangat rapuh..

Namun, Allah telah mengaruniakan sahabat-sahabat terbaik untukku. Mereka yang menghiburku, dan salah satu dari mereka mengirimiku sms:

You are not alone...

Membaca sms ini rasanya air mataku kembali mengantri di pelupuk mata untuk dikeluarkan.
Terima kasih banyak...
Allah pun telah menjauhkanku dari sikap berhura-hura di kala saudara-saudara kita di bumi Palestina tengah terluka..
Hari ujian itu kembali tiba
Berharap bisa menjadi seperti yang penguji inginkan..

Terima kasih Allah..


 

searching for Andromeda Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review