30 Mar 2010

Baiti Jannatii

Diposting oleh Zana di Selasa, Maret 30, 2010 4 komentar
Bismillaahirrahmaanirrahiim...

Baiti jannatii.. Yup, rumahku surgaku..

Dengan segala kesederhanaannya, rumah adalah tempat yang paling kita rindukan untuk kembali. Melepas penat dan lelah setelah seharian beraktivitas, melepas rindu dengan orang-orang tercinta, bercengkrama dengan mereka sambil makan, menonton TV, atau mungkin menguras bak penampungan air bersama...

Luasnya memang jauh dari luas Istana Bogor dengan halaman yang penuh dengan rusa. Jangankan itu, luasnya pun mungkin tak lebih besar dari aula Fasilkom tercinta. Tapi di sanalah segalanya bermula...

12 tahun lalu.. Dengan berat hati meninggalkan tetangga-tetangga yang sudah seperti keluarga sendiri itu, meninggalkan rumah kontrakan yang sangat sederhana. Namun, dengan gembira hati pula melangkahkan kaki ke dalam rumah baru. Ya, rumah sendiri.. Walau kecil, tapi milik sendiri. Bisakah kalian membayangkan bagaimana senangnya memiliki rumah sendiri?

Untuk pertama kalinya memiliki kamar terpisah dari orangtua (walau terkadang masih suka ‘ketiduran’ di kamar beliau berdua). Bisa mengatur kamar sesuai dengan keinginan sendiri, tentu saja masih harus berkompromi dengan sang adik. Merasakan bagaimana rasanya memiliki ‘daerah jajahan’ sendiri.

10 tahun lalu.. Berkumpul bersama di teras atas - tempat menjemur baju – mengelilingi tempat itu dengan sepeda kecil roda dua, ditemani dengan bulan yang bercahaya penuh. Menceritakan kejadian di sekolah tadi pagi. Menceritakan pertengkaran kecil dengan beberapa kawan.

6 tahun lalu.. Teras atas menjadi tempat favorit untuk duduk berjam-jam. Berkumpul dengan sahabat-sahabat SMPku. Bercerita ria tentang ceritaku dan mereka. Sahabat-sahabat SMPku juga orang yang luar biasa heboh dan setia kawan ^^

2 tahun lalu.. Lagi-lagi teras itu.. Tempatku menyapa sahabatku, Orion – dan terkadang juga Scorpio. Ruang tamu pun tak pernah lengang. Selalu ada aku dan Bapak yang setia begadang hingga larut malam. Menonton debat di salah satu TV swasta untuk kemudian didebatkan kembali bersama. Tak jarang pula diisi dengan pertengkaranku dengan Bapak dan Adik untuk memperebutkan remote TV. Tontonan romantis pun sering kali kulihat di sini. Saat Bapak mengeluarkan rayuan mautnya pada Ibu dan sukses membuat Ibuku tertawa. Masa-masa yang masih kurindukan hingga saat ini.

1 tahun lalu.. Skenario indah Allah untuk menjadikan kami semua semakin dekat satu sama lain pun terjadi di sini..

Saat ini.. Saat pusat kegiatan keluarga bukan lagi di ruang keluarga - yang merangkap ruang tamu, tapi di kamarku. Tempatku bercerita tentang aktivitas kampus, sekolah, semuanya.. Semuanya dibuka di sini. Ibu menjadi pelabuhan utama tempat segala permasalahan dan diskusi. Beginilah cara Allah mendekatkan kami semua. Ternyata curhat ke orang tua itu asyik! Ada orang yang sangat bisa dipercaya dan mencarikan solusi yang terbaik, buat apa lari kepada ‘orang’ yang belum berhak mendengarkan curhatanku? Yang ada malah ‘mengotori hati’.. Selain kepada Ibu dan adik-adik, tentu saja ada tempat curhat yang paling baik dan nyaman. Yup, saudari-saudariku semuanya..! Dengan senang hati mereka akan membantu.. Inilah ukhuwah.. Saat kekuatan iman melandasi persaudaraan...

Baiti jannatii.. Rumahku surgaku.. Di sinilah madrasah kita yang sesungguhnya.. Madrasah yang dipimpin langsung oleh Ibu dan Bapak kita..

~ sedih rasanya harus meninggalkan surgaku yang satu ini..
 

searching for Andromeda Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review