Bismillaahirrahmaanirrahiim…
Di sana kamu berdiri. Kebingungan untuk memilih jalan mana
yang akan dilalui. Mungkin kebiasaan itu belum hilang. Terbiasa dengan rute
jalan yang selalu ditunjukkan oleh Bapak. Kamu yang berada di jalan yang
benar karena Bapak yang memastikan bahwa kamu tidak akan tersesat. Sekalipun
tersesat, akan selalu ada Bapak yang membukakan jalan di antara semak belukar. Itu yang dulu kamu yakini. Dulu.
Kamu yang manja. Kamu yang terlalu bersandar secara penuh pada
sosok laki-laki kesayanganmu itu. Kamu yang bisa dibilang tidak ada apa-apanya
jika tidak bersama laki-laki itu.
Biasanya seperti ini.. Biasanya seperti itu..
Tidak. Cukup. Harus berhenti. Paksa untuk berhenti. Karena kamu
tidak bisa hidup dalam perandaian yang hanya bisa terwujud semoga di
jannah-Nya.
Memang benar bahwa Allah akan menguji titik terlemahmu. Tapi
Allah juga yang akan memberi kemudahan-Nya. Lewat jalan yang kamu tak akan
duga. Sangat tidak terduga.
Lewat orang-orang yang begitu peduli padamu. Lewat
orang-orang yang dengan senang hati mendengarkan keluh kesahmu. Kamu tahu itu.
Mereka itu sayang sama kamu.
Lakukan dan jalani saja. Allah tentu tahu mana yang terbaik
untukmu. Mulai detik ini, yakini selalu bahwa Allah selalu membersamaimu setiap
waktu…