Alhamdulillah, akhirnya aku bisa juga hidup mandiri. Yah, walaupun cuma 3 bulan, tapi itu bener2 bisa jadi pengalaman yang tak terlupakan.
Sepeninggal Bapak, aku memang ingin sekali hidup mandiri. Gak selalu menengadahkan tangan ke Ibu untuk ongkos ke kampus. Intinya, aku gak mau terlalu ngerepotin Ibu.
Pertolongan Allah itu memang tak perlu diragukan lagi. Ketika aku sedang bingung memikirkan,
"Gimana caranya biar aku punya penghasilan sendiri ya?"
Tiba-tiba Om Tedi, temen sekaligus direkturnya Bapak di Poltek nelpon aku. Nanya apakah aku mau jadi guru les anaknya atau gak. Dengan sigap langsung kujawab, "Insya Allah bersedia, Om."
Setelah konsultasi sama Ibu dan Ibu setuju, akhirnya aku langsung menjalani kegiatan baruku ini. Awalnya agak grogi juga sih. Aku kan gak pernah ngajar. Aku takut gak bisa menyampaikan materi dengan baik.
Lama-lama jadi cukup terbiasa juga. Walau kadang ada materi yang aku lupa dan rada ngaco ngejelasinnya. Seperti waktu Savira nanya tentang listrik dan magnet (aku sama sekali gak ada persiapan pas mau ngejelasin materi ini ^^;). Untungnya hari itu aku lagi dianter sama Iqbal dan dia nungguin aku. Akhirnya dia yang mengambil alih tugasku. Jadilah dia guru privat buat Savira seharian. Hehe... Aku cuma nontonin mereka belajar aja. Karena terlalu terkesima melihat pemandangan Iqbal dan Savira, aku sampe mikir,
"Hmm... Mereka berdua serasi juga."
(Pemikiran seorang Kakak yang iseng. Hehe...)
Om Tedi dan istrinya adalah orang yang sangat baik dan ramah. Savira juga anaknya kalem banget. Hampir setiap selesai ngajar, aku dianterin sama sopir mereka sampai jalan raya padahal klo pun harus jalan kaki juga gak masalah. Jaraknya gak terlalu jauh.
Hari ini sampai hari Kamis, Savira akan berhadapan dengan UAN.
Semoga diberi kemudahan oleh Allah dan lulus dengan nilai terbaik ya Dek.. Amiin!
Dengan uang hasil nge-lesin Savira, aku bisa memenuhi kebutuhanku sendiri selama 3 bulan. Untuk ongkos ke kampus, ongkos bolak-balik 28-Depok, makan, bahkan bisa beli beberapa buku yang dari dulu belum pernah bisa kebeli karena harganya cukup mahal ^^
Walaupun pas beli sepatu akhirnya dibeliin juga sama Ibu karena uangku kurang. Hehe...
Allah emang bener2 tahu apa yang dibutuhkan oleh hamba-Nya. Janganlah pernah ragu. Karena Allah itu sangatlah dekat dengan kita, bahkan Ia lebih dekat dari urat nadi kita sendiri..
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS Al-Insyirah: 5-6)
Terima kasih Allah... ^^