21 Jul 2010
First Day in Plasma
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Alhamdulillah, Allah masih mengizinkan aku untuk ikut acara Plasma tahun ini. 16-18 Juli 2010. Gak kerasa Plasma yang aku ikuti dulu sudah berlalu sekitar 5 tahun...
Dari jauh-jauh hari sudah mempersiapkan izin dari Ibu untuk ikut Plasma. Alhamdulillah... Izin itu keluar! ^^
Dapet amanah dari Mba Rosma buat mendata Syaja'ah yang bisa datang Plasma. Langsung saja berkoordinasi dengan ibu korwat-ku tersayang nan baik hati lagi banyak pulsa. Hehe... Ternyata tak banyak yang bisa hadir. Tapi tak papa, ada agenda dan orang-orang yang lebih membutuhkan mereka ^^
Pagi hari sebelum berangkat Plasma aku terbengong-bengong dengan kehadiran Polisi di rumah, tepatnya di kamar Mas Yudi. Ternyata Mas Yudi kemalingan..
Oke, lanjut ke topik Plasma. Aku langsung packing-packing. Mempersiapkan segala sesuatu yang harus dibawa. Melirik jam, waduh, udah jam 12.. Langsung buru-buru berangkat. Diantar Ibu sampai Margonda.
Sesampainya di 28, langsung mencari-cari alumni yang lain. Di sana ada Mba Rosma, Kak Mel, Kak Ulfa, dan Siti. Tapi Kak Ulfa gak bisa ikut. Jadilah aku berdiskusi dengan Mba Rosma, Kak Mel, dan Siti. Yang didiskusiin ada juga yang rada gak penting sih. Dari masalah warna pink sampe masalah sandal gunung... :p
Mengobrol juga dengan Ibu Guru Matematika yang sukses membuatku suka sama Matematika waktu kelas XII, yup, Bu Ai! Subhanallah deh Bu Guru yang satu ini. Perhatian banget sama Rohis 28 ^^
Tronton yang membawa peserta, panitia, dan alumni berangkat sekitar jam 2 siang. Teduh banget rasanya ngeliat adik-adik yang khusyuk membaca Al-Qur'an, me-muraja'ah tugas hafalan mereka, sibuk membuka lembar demi lembar Al-Ma'tsurat untuk menghafal do'a Rabithah, ada juga yang berdendang menyanyikan lagu "Tekad". Wah, angin-angin nostalgia mulai berhembus....
Di tronton duduk di sebelah Kalika, panitia Plasma. Lucu banget klo inget dia mulai mendekat dan berbisik, "Kak, mau nanya..." Dilanjutkan dengan pertanyaan yang membuatku tersenyum-senyum sendiri. Waduh, ini anak polos banget ya... Tapi, tetap diaminkan di dalam hati kok, Dek. Aamiin! Hehe...
Tronton berhenti ketika tiba di suatu titik. Dari titik itu, kami akan berjalan menuju lokasi Plasma. Ada 2 jalur sebenarnya yang bisa dilewati untuk menuju lokasi.Tapi, kami memilih jalan yang lebih terjal dan menanjak. Ya, karena jalan dakwah tak selamanya mulus dan lurus.
Sepanjang perjalanan menanjak itu, aku sibuk memotret alam Cikoneng. Hembusan nostalgia 5 tahun lalu begitu menggebu. Rumah gubuk tempat kami dulu Plasma, masjid tempat tidur ikhwan kala itu, hingga lapangan tempat kami dulu push-up dan bending. Semuanya masih melekat erat di ingatan... Cikoneng...
Tibalah kami di villa tempat panitia, pembina Rohis, dan alumni akhwat. Di villa itu hanya menaruh tas lalu kembali mendaki jalan yang penuh batu menuju barak peserta sekaligus untuk shalat Maghrib. Masjid Al-Jihad (klo gak salah namanya seperti itu) dengan konstruksi yang unik, penuh kaca membuat shalat lebih khusyuk dan lebih dekat dengan alam. Semilir anginnya.. Wuuusssshhhh.... Dingin sekali... Hehe..
Setelah shalat maghrib dan shalat Isya, peserta makan malam. Ini dia nih yang seru. Aku masak euy! Hal yang sangat langka :p
Sebenernya bukan aku juga yang masak sih... Aku cuma bantu-bantu doang, terima perintah dari Mba Rosma dan Kak Mel, "Ka, tolong rebusin ini ya..." atau "Ka, tolong potong-potongin ini dong..." Tapi gak papa, kan belajar memasak itu butuh proses. Betul tak? ^^ Begitulah, aku dan alumni akhwat jadi seksi konsumsi darurat. Seru, seru...!
Kembali senyum-senyum sendiri klo inget gimana wajah heran sekaligus takjub dari panitia akhwat Plasma ketika mereka melihatku melakukan 'kebiasaanku' di dapur. Yup, makan beras! :D
"Kak Eka... Masa, siiiiihh?"
Hehe...
Makan malam pun tunai sudah untuk peserta, tinggal panitia nih yang belum. Terutama panitia ikhwan yang sudah mulai melapar.. Masak lagi... ^^
Diskusi panel di peserta pun dimulai. Tapi, gara-gara harus stand by di villa panitia untuk masak, aku juga kurang tau diskusi panelnya tentang apa.
Malam pertama Plasma ditutup dengan evaluasi peserta dan panitia. Berbaris di lapangan terbuka tak jauh dari masjid. Subhanallah... Langit malam Cikoneng yang tadinya tertutup awan itu menjadi cerah! Allah menyibak awan-awan itu.. Dan kalian tau? Scorpio mulai menyapa dari langit selatan... Subhanallah... Subhanallah...
Ok, sekian dulu untuk cerita hari pertama Plasma. Cerita dua hari lainnya akan dilanjutkan di postingan selanjutnya! ^^
12 Jul 2010
Soto Lamongan
Bismillaahirrahmaanirrahiim...
Kali ini mau sedikit cerita tentang makanan khas daerah Lamongan. Walaupun aku bukan orang Lamongan, tapi aku suka banget sama soto yang satu ini. Bukan sembarang soto Lamongan yang aku suka... Tapi soto Lamongan yang dijual di depan Masjid Assalam, sampingnya SMAN 28 Jakarta.
Soto Lamongan Assalam... Begitulah biasanya aku menyebutnya.
Dari jaman syuro-syuro Rohis dulu, sampe sekarang... Tiap ke 28, pasti disempatkan buat mampir ke gerobak soto sederhana di depan Masjid Assalam..
Harganya murah, porsinya mengenyangkan (apalagi untuk porsi seorang Eka. Hehe...), bersih juga proses pembuatannya. Gak tau juga ya.. Apa yang bikin soto Lamongan di sini beda sama soto yang lain. Mungkin dari segi historisnya ada juga. Jadi inget, dulu akhwat-akhwat angkatanku sebelum syuro pasti makan soto ini dulu. Sampe-sampe izin sama ikhwannya, "Syuronya belum mau mulai kan? Akhwatnya mau makan dulu..." Hehe...
Alhamdulillah... Setelah lebih dari 1 bulan lamanya gak makan soto Lamongan, akhirnya pekan kemarin bisa makan soto itu lagi... Hiks.. Terharu... Setelah ngidam sekian lama... :")
Sukses juga menularkan virus doyan soto Lamongan ke Iqbal. Tiap dia ada agenda di Assalam, diusahakan makan soto. Hoho...
"Mba, ternyata soto Lamongan Assalam enak..."
Soto Lamongan.. Soto Lamongan... Mau nyoba?
*Maaf, gak bisa ngepos gambarnya... Dibayangkan saja bagaimana rupa Soto Lamongan :p
Kali ini mau sedikit cerita tentang makanan khas daerah Lamongan. Walaupun aku bukan orang Lamongan, tapi aku suka banget sama soto yang satu ini. Bukan sembarang soto Lamongan yang aku suka... Tapi soto Lamongan yang dijual di depan Masjid Assalam, sampingnya SMAN 28 Jakarta.
Soto Lamongan Assalam... Begitulah biasanya aku menyebutnya.
Dari jaman syuro-syuro Rohis dulu, sampe sekarang... Tiap ke 28, pasti disempatkan buat mampir ke gerobak soto sederhana di depan Masjid Assalam..
Harganya murah, porsinya mengenyangkan (apalagi untuk porsi seorang Eka. Hehe...), bersih juga proses pembuatannya. Gak tau juga ya.. Apa yang bikin soto Lamongan di sini beda sama soto yang lain. Mungkin dari segi historisnya ada juga. Jadi inget, dulu akhwat-akhwat angkatanku sebelum syuro pasti makan soto ini dulu. Sampe-sampe izin sama ikhwannya, "Syuronya belum mau mulai kan? Akhwatnya mau makan dulu..." Hehe...
Alhamdulillah... Setelah lebih dari 1 bulan lamanya gak makan soto Lamongan, akhirnya pekan kemarin bisa makan soto itu lagi... Hiks.. Terharu... Setelah ngidam sekian lama... :")
Sukses juga menularkan virus doyan soto Lamongan ke Iqbal. Tiap dia ada agenda di Assalam, diusahakan makan soto. Hoho...
"Mba, ternyata soto Lamongan Assalam enak..."
Soto Lamongan.. Soto Lamongan... Mau nyoba?
*Maaf, gak bisa ngepos gambarnya... Dibayangkan saja bagaimana rupa Soto Lamongan :p
Categories
iseng2 berhadiah,
semangat
Langganan:
Postingan (Atom)