10 Mar 2023

[Notulensi] Waktu Berlalu, Apa Kabar Pola Asuhku?

Diposting oleh Zana Zahra di Jumat, Maret 10, 2023


Narasumber: Mutiara Khadijah, S.Psi.

JENIS JENIS POLA ASUH PADA ANAK

Menurut APA (American Psychological Association, 2017) setidaknya ada 3 tipe pola asuh atau gaya pengasuhan:

1.    AUTHORITATIVE

Orang tua terlibat langsung dalam pengasuhan anak, berikap responsif, dan memberi dukungan penuh pada anak namun tetap menetapkan aturan dan batasan yang tegas bagi anak. Orang tua juga berupaya mengendalikan perilaku anak dengan menjelaskan aturan, berdiskusi, dan menggunakan logika, serta memberi kesempatan pada anak untuk menyampaikan pendapat walaupun pendapat itu  tidak selalu diterima.

2.    PERMISIVE

Orang tua bersikap hangat, tapi tidak menerapkan aturan atau batasan yang tegas terhadap anak. Anak tidak dimonitor dengan cermat ketika beraktivitas dan tidak mendapatkan bimbingan untuk berperilaku yang wajar sesuai tingkat kematangan usianya.

3.    UNINVOLVED

Ayah bunda/orang tua yang tidak responsif, TIDAK HADIR, menolak untuk terlibat dalam pengasuhan anak.

Sedangkan tipe pengasuhan menurut Diana Baumrind (1972) dalam Lerner & Hultch, 1983) adalah:

1.    Pengasuhan otoritatif (authoritative parenting): 

Pengawasan ekstra ketat, tapi juga bersikap responsif, menghargai dan menghormati pemikiran, perasaan serta mengikutsertakan anak dalam pengambilan keputusan. Anak usia prasekolah dengan orang tua otoritatif cenderung lebih percaya diri, mampu bergaul baik dengan teman sebaya. Pengasuhan otoritatif juga diasosiasikan dengan rasa harga diri yang tinggi, memiliki standar moral, kematangan psikososial, kemandirian, sukses dalam belajar, dan bertanggung jawab secara sosial.

2.    Pengasuhan otoriter (authoritarian parenting): 

Gaya pengasuhan yang membatasi dan menuntut anak untuk mengikuti perintah-perintah orang tua. Orang tua yang otoriter menetapkan batas-batas yang tegas dan tidak memberi peluang yang besar bagi anak-anak untuk mengemukakan pendapat. Orang tua otoriter juga cederung bersikap sewenang-wenang dan tidak demokratis dalam membuat keputusan, memaksakan peran peran atau pandangan kepada anak atas dasar kemampuan dan kekuasaan diri, serta kurang menghargai pemikiran dan perasaan mereka. Anak dari orang tua otoriter cenderung bersifat curiga kepada orang lain dan merasa tidak bahagia dengan dirinya sendiri, mereka canggung berhubungan dengan teman sebaya, canggung menyesuaikan diri pada awal masuk sekolah, memiliki prestasi belajar yang lebih rendah dibandingkan anak-anak lain.

3.    Pengasuhan permisif (permissive parenting)

a.    Permissive – indulgent (terlalu baik/ memanjakan): gaya pengasuhan dimana orang tua sangat terlibat dalam kehidupan anak, tetapi kurang menetapkan batasan atau kendali hidup anak. Anak diasosiasikan dengan kurangnya kemampuan pengendalian diri anak, karena orangtua yang permissive indulgent cenderung membiarkan anak-anak mereka melakukan apa saja yang mereka inginkan, dan akibatnya anak-anak tidak pernah belajar mengendalikan perilaku mereka sendiri dan selalu mengharapkan agar semua kemauannya dituruti (MANJA)

b.  Permissive – indifferent (cuek), yaitu suatu gaya pengasuhan dimana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak. 

Sumber: Kompasiana. Tipe Pengasuhan anak. 2014. Moh Wildan Mukholadun M

 Efek dari pengasuhan permissive indulgent ini:

1.    Anak kurang memiliki kontrol diri yang baik

2.    Kemampuan regulasi emosi yang rendah

3.    Keterampilan dalam menyelesaikan konflik tidak terlatih dengan baik

4.    Tingkat kemandirian relatif rendah.

Ciri-ciri dari pengasuhan tipe permissive indulgent ini:

1.    Lunak kepada anak

2.    Pasif dalam mendisiplinkan

3.    Menuruti keinginan anak atau memanjakan anak secara berlebihan, sehingga anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang permissive indulgent cenderung kurang percaya diri, pengendalian diri yang buruk dan rasa harga diri yang rendah.

0 komentar:

 

searching for Andromeda Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review