Bismillaahirrahmaanirrahiim..
Hampir 1 bulan liburan, hampir 1 bulan juga di rumah terus cuma bertiga sama adek2...
Sebenernya, sih kasihan Nia. Dia berarti belum ketemu sama Bapak selama hampir 1 bulan. Anak seusia dia gak boleh masuk ke ruang perawatan. Tapi, ada banyak hal yang udah aku alamin selama liburan ini.
1. Hari2 awal Bapak dirawat, aku sama Nia ngungsi ke rumah sepupu di Cimanggis.
Berasa jadi pengasuh buat 3 anak! Udah gitu sering banget diajak nonton film horor sama sepupuku. Walhasil bantal jadi temen sejati. Bantalnya baru dibuka pas break iklan. Hehe...
2. Belajar masak...
Jangan ngebayangin aku masak yang keren2. Bikin nasi goreng aja ternyata susah loh.. Sering dikomentarin sama adek, "Mba, kurang asin tau!" atau "Yah, kok bawangnya kayak gosong gini, sih?!" dan komentar2 lainnya ^^; Walau begitu, ternyata itu nasi goreng dihabisin juga. Terpaksa karena emang gak ada makanan lain, kah? :p Boleh dibilang itu adalah masakanku yang pertama. Soalnya, biasanya klo aku masak masih ditemenin sama Ibu alias tinggal goreng atau ngerebus bahan2 yang diracik sama Ibu. Hehe..
3. Bener2 berasa jadi ibu2...
Terutama pas nemenin Nia tafakur alam ke Kawah Putih bareng2 sama guru2, temen2 TPAnya, dan orang tua santri. Waduh, aku gak bisa banyak ngomong di sana. Yang diomongin tentang harga baju, masakan, sampe masalah suami mereka. (Gak ngerti!!! ^^;)
Dan ternyata, salah seorang orang tua santri itu pegawai kantin Fasilkom!! Itu lho.. yang jual nasi goreng.. Wah, dunia itu sempit, ya..
4. Gak bisa ikutan aksi simpatik Palestina.. Hiks..
Susah keluar rumah karena harus jagain Nia. Aku masih belom berani ngajak anak seumuran dia untuk ikut aksi..
5. Gaza telah damai??
Akhirnya Israel keluar juga dari bumi Gaza.. Alhamdulillah.. Tapi, apakah itu hanya sebagian dai taktik busuk mereka? Wallahu'alam. Moga aja kedamaian bisa segera tercipta di sana. AMIIN!!
6. Ada cerita menarik nih dari Ibuku
Suatu hari di sebuah SD negeri di bilangan Depok.
Nia : Eh, Gung. Bapakku sekarang lagi dirawat di RSCM. Tapi, jangan bilang siapa2 ya.. soalnya takut diomelin Ibu. (Ibu emang tipe orang yang gak mau ngerepotin orang lain)
Agung : Ok deh...
Setibanya di rumah Agung.
Agung : Pa, RSCM di mana, sih?
Papa : Emang kenapa kamu tanya gitu?
Agung : Bapaknya Nia dirawat di situ. Tapi, papa jangan bilang2 ke Mama, ya.. Nanti Agung dimarahin Nia..
Tak lama kemudian di suatu ruangan tanpa Agung.
Papa : Ma, Bapaknya Nia dirawat di RSCM. Tapi, jangan bilang2 ya klo Papa yang kasih tau. Nanti Agung marah sama Papa.
Suatu hari di Rumahku... Kebetulan Ibu lagi ada di rumah (istirahat sekalian ngambil baju ganti buat Bapak di RS)
Ibuku : Kok Mama Agung tau klo suami saya dirawat?
Mama Agung : Dari suami saya. Dia dikasih tau Agung. Tapi, jangan kasih tau Nia ya klo Agung yang kasih tau. Nanti dia diamarahin Nia. Terus nanti suami saya dimarahin sama Agung. Saya juga takut dimarahin Papanya Agung...
Ibuku cuma bisa senyum2 aja denger cerita Mamanya Agung.. ^^
Bingung sama ceritanya, ya? Maaf, deh klo gak bisa menyampaikan cerita itu dengan baik. Tapi, intinya budaya, "Tapi, jangan kasih tau siapa2 ya.." itu udah merebak di masyarakat kita. Nah, terkadang kata2 itu bisa jadi sumber gosip juga, sih..
Moga Allah menjaga lisan kita, ya... ^^
21 Jan 2009
15 Jan 2009
Kemarin, Hari Ini, dan Esok
Hari ini adalah hari esok yang kucemaskan kemarin
Dan hari ini cerah sekali
Hingga aku bertanya-tanya mengapa aku mencemaskan hari ini kemarin
Maka hari ini aku tidak akan mencemaskan esok
Lagi pula, mungkin tidak akan ada esok
Maka hari ini aku akan hidup seolah esok tak ada
Dan aku akan melupakan hari kemarin
Hari ini adalah hari esok yang kurencanakan kemarin
Dan hampir semua rencanaku untuk hari ini tidak berjalan seperti yang kukira kemarin
Maka hari ini aku akan melupakan esok dan aku akan merencanakan hari ini
Tetapi aku tidak terlalu habis-habisan
Hari ini aku akan berhenti untuk menghidu sekuntum mawar
Aku akan mengatakan kepada orang kucintai betapa aku mencintainya
Aku akan berhenti merencanakan esok dan berencana untuk menjadikan hari ini hari terbaik dalam hidupku
Hari ini adalah hari esok yang kutakutkan kemarin
Dan hari ini ternyata tidak ada yang harus ditakutkan
Maka hari ini akan kuenyahkan rasa takut akan hal-hal yang tak kuketahui
Aku akan merangkul yang tidak kuketahui itu sebagai pengalaman belajar yang penuh dengan kesempatan seru
Hari ini, tidak seperti kemarin, aku tidak akan menakutkan esok
Hari ini adalah hari esok yang kuimpikan kemarin
Dan sebagian mimpi yang kuimpikan kemarin menjadi kenyataan hari ini
Maka hari ini aku akan terus memimpikan esok
Dan mungkin lebih banyak lagi mimpi yang kuimpikan hari ini akan jadi kenyataan esok
Hari ini adalah hari esok yang tujuannya kutetapkan kemarin
Dan aku mencapai sebagian tujuan itu hari ini
Maka hari ini aku akan menetapkan tujuan yang sedikit lebih tinggi untuk hari ini dan esok
Dan jika esok ternyata seperti hari ini
Aku pasti akan mencapai semua tujuanku suatu saat nanti!
-Anonim-
Dikutip dari buku "Satu Tiket ke Surga" karya Zabrina A. Bakar
Dan hari ini cerah sekali
Hingga aku bertanya-tanya mengapa aku mencemaskan hari ini kemarin
Maka hari ini aku tidak akan mencemaskan esok
Lagi pula, mungkin tidak akan ada esok
Maka hari ini aku akan hidup seolah esok tak ada
Dan aku akan melupakan hari kemarin
Hari ini adalah hari esok yang kurencanakan kemarin
Dan hampir semua rencanaku untuk hari ini tidak berjalan seperti yang kukira kemarin
Maka hari ini aku akan melupakan esok dan aku akan merencanakan hari ini
Tetapi aku tidak terlalu habis-habisan
Hari ini aku akan berhenti untuk menghidu sekuntum mawar
Aku akan mengatakan kepada orang kucintai betapa aku mencintainya
Aku akan berhenti merencanakan esok dan berencana untuk menjadikan hari ini hari terbaik dalam hidupku
Hari ini adalah hari esok yang kutakutkan kemarin
Dan hari ini ternyata tidak ada yang harus ditakutkan
Maka hari ini akan kuenyahkan rasa takut akan hal-hal yang tak kuketahui
Aku akan merangkul yang tidak kuketahui itu sebagai pengalaman belajar yang penuh dengan kesempatan seru
Hari ini, tidak seperti kemarin, aku tidak akan menakutkan esok
Hari ini adalah hari esok yang kuimpikan kemarin
Dan sebagian mimpi yang kuimpikan kemarin menjadi kenyataan hari ini
Maka hari ini aku akan terus memimpikan esok
Dan mungkin lebih banyak lagi mimpi yang kuimpikan hari ini akan jadi kenyataan esok
Hari ini adalah hari esok yang tujuannya kutetapkan kemarin
Dan aku mencapai sebagian tujuan itu hari ini
Maka hari ini aku akan menetapkan tujuan yang sedikit lebih tinggi untuk hari ini dan esok
Dan jika esok ternyata seperti hari ini
Aku pasti akan mencapai semua tujuanku suatu saat nanti!
-Anonim-
Dikutip dari buku "Satu Tiket ke Surga" karya Zabrina A. Bakar
Categories
inspiring
1 Jan 2009
You are Not ALONE
Bismillaahirrahmaanirrahim...
Tahun baru Hijriah 1430 dan tahun baru Masehi 2009 sudah menghampiri kita...
Namun, entah mengapa aku sama sekali tak merasakan kebahagiaan itu.
Tanggal 28 Desember 2008 tiba-tiba saja aku dikejutkan dengan kabar penyerangan Zionis Israel ke bumi Palestina. Sungguh teman, aku sama sekali tidak tahu seperti apa keadaan Palestina setelah penyerangan brutal dan tidak berperikemanusiaan itu. Sudah 3 hari sejak tanggal 27-30 Desember aku sama sekali terisolasi dari dunia luar. Aku menginap di rumah saudaraku di Cianjur. Di sana aku tidak menonton TV maupun membaca koran. Begitu aku kembali lagi ke Depok dan kusaksikan berita di TV. Masya Allah!! Pembantaian ini begitu kejam!
Di tahun baru ini Allah Memberiku sesuatu yang berbeda..
Di malam tahun baru ini... Tak kulewati bersama Ibu dan Bapak.. Bapak kembali di rawat di RS. Ibu menjaga di sana. Dan aku? Aku harus menjaga adikku yang paling kecil, Nia, selama Ibu di sana. Kami akhirnya menginap di rumah sepupu di Cimanggis.
Aku mendadak jadi seorang yang sangat cengeng. Berkali-kali air mata ini ingin keluar. Berkali-kali pula aku berusaha menahan air mata itu demi adikku. Aku harus menjadi seorang kakak yang kuat. Setidaknya di hadapan dia. Walau sebenarnya sangat rapuh..
Namun, Allah telah mengaruniakan sahabat-sahabat terbaik untukku. Mereka yang menghiburku, dan salah satu dari mereka mengirimiku sms:
You are not alone...
Membaca sms ini rasanya air mataku kembali mengantri di pelupuk mata untuk dikeluarkan.
Terima kasih banyak...
Allah pun telah menjauhkanku dari sikap berhura-hura di kala saudara-saudara kita di bumi Palestina tengah terluka..
Tahun baru Hijriah 1430 dan tahun baru Masehi 2009 sudah menghampiri kita...
Namun, entah mengapa aku sama sekali tak merasakan kebahagiaan itu.
Tanggal 28 Desember 2008 tiba-tiba saja aku dikejutkan dengan kabar penyerangan Zionis Israel ke bumi Palestina. Sungguh teman, aku sama sekali tidak tahu seperti apa keadaan Palestina setelah penyerangan brutal dan tidak berperikemanusiaan itu. Sudah 3 hari sejak tanggal 27-30 Desember aku sama sekali terisolasi dari dunia luar. Aku menginap di rumah saudaraku di Cianjur. Di sana aku tidak menonton TV maupun membaca koran. Begitu aku kembali lagi ke Depok dan kusaksikan berita di TV. Masya Allah!! Pembantaian ini begitu kejam!
Di tahun baru ini Allah Memberiku sesuatu yang berbeda..
Di malam tahun baru ini... Tak kulewati bersama Ibu dan Bapak.. Bapak kembali di rawat di RS. Ibu menjaga di sana. Dan aku? Aku harus menjaga adikku yang paling kecil, Nia, selama Ibu di sana. Kami akhirnya menginap di rumah sepupu di Cimanggis.
Aku mendadak jadi seorang yang sangat cengeng. Berkali-kali air mata ini ingin keluar. Berkali-kali pula aku berusaha menahan air mata itu demi adikku. Aku harus menjadi seorang kakak yang kuat. Setidaknya di hadapan dia. Walau sebenarnya sangat rapuh..
Namun, Allah telah mengaruniakan sahabat-sahabat terbaik untukku. Mereka yang menghiburku, dan salah satu dari mereka mengirimiku sms:
You are not alone...
Membaca sms ini rasanya air mataku kembali mengantri di pelupuk mata untuk dikeluarkan.
Terima kasih banyak...
Allah pun telah menjauhkanku dari sikap berhura-hura di kala saudara-saudara kita di bumi Palestina tengah terluka..
Hari ujian itu kembali tiba
Berharap bisa menjadi seperti yang penguji inginkan..
Terima kasih Allah..
Berharap bisa menjadi seperti yang penguji inginkan..
Terima kasih Allah..
Langganan:
Postingan (Atom)